Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api ke Bandara YIA Kulonprogo Serta Kawasan Aerotropolis

Rencana pembangunan jalur kereta api dari Kedundang ke Bandara YIA ini juga dibarengi rencana pembangunan kawasan Aerotropolis

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja.com | Singgih Wahyu N
Kondisi perkembangan pembangunan bandara YIA di Kulon Progo hingga Selasa (23/4/2019). 

Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api dari Kedundang ke Bandara YIA Serta Kawasan Aerotropolis. Seperti apakah desainnya?

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pembangunan jalur kereta api dari Kedundang ke Bandara YIA  segera direalisasikan dalam waktu dekat.

Rencana pembangunan jalur kereta api dari Kedundang ke Bandara YIA ini juga dibarengi rencana pembangunan kawasan Aerotropolis.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo memastikan akan mengeluarkan Izin Penetapan Lokasi (IPL) untuk jalur kereta api dari Kedundang ke Bandara YIA dalam waktu cepat.

Jalur yang akan dibebaskan tersebut mencapai sekitar 5 kilometer.

“Gubernur sudah keluarkan IPLnya. Saya akan mengeluarkan dalam waktu cepat, harapannya tidak lebih dari 10 hari dari sekarang,” ujar Hasto di kompleks Kepatihan, Senin (13/5/2019).

Kereta Bandara
Kereta Bandara (Istimewa)

Hasto mengatakan, jalur dari Kedundang menuju bandara ini mencapai sekitar 5 kilometer. Adapun untuk pembebasan lahannya mencapai sekitar 15 hektar.

Dia menyebutkan seluruh proses pembebasan lahan dan juga penganggaran berasal dari PT KAI.

“Pembebasan lahan ini prosesnya juga ribet maka harus cepat berproses tahun ini,” ujarnya.

Jalur Kereta Api Kedundang-Bandara Segera Direalisasikan

Lima Desa Terdampak Digambarkan di Tiap Gate Bandara YIA

Kawasan Aerotropolis

Selain membahas mengenai jalur kereta, dirinya juga menyebut mengenai konsep pembangunan aerotropolis.

Kawasan aerotropolis ini, kata dia, tidak terlalu mepet dari bandara dan tidak terlalu jauh.

Untuk payung hukum kawasan tersebut, pihaknya akan mengeluarkan payung hukum berupa Peraturan Bupati (Perbup) soal kawasan supaya kawasan bisa berkembang dan investor bisa masuk.

Landasan Pacu Yogyakarta International Airport (YIA)
Landasan Pacu Yogyakarta International Airport (YIA) (ap_airports)

Untuk wacana aerotropolis yang menjadi konekting area di sekitar bandara, pihaknya akan mengembangkan di sekitar 30 kilometer ke arah utara.

Hal ini dikembangkan dengan bedah Menoreh.

“Opsinya memang ke utara Bedah Menorah atau lewat Nanggulan ke utara. Kami wacanakan akan arahkan Bedah Menoreh,” urainya.

Hasto Akan Segera Keluarkan IPL Jalur Kereta Api Secepatnya

Rencana Penambahan Slot Penerbangan dan Akses Transportasi Pendukung di Bandara YIA Kulonprogo

Tarif dan Cara Naik Kereta Api Bandara ke Yogyakarta International Airport

Salah satu yang akan dikembangkan adalah destinasi wisata internasional berupa taman kerajaan nusantara.

Taman kerajaan nusantara ini akan dibangun di Girimulyo dan mirip dengan konsep taman mini Indonesia Indah (TMII).

Hanya nanti anjungannya berupa kerajaan di nusantara.

“Untuk membangun ini tidak cukup APBN dan APBD tapi juga melibatkan swasta. Salah satunya adalah nanti ada MoU dengan Hongkong sebagai international heritage,” urainya.

PROVING FLIGHT. Pesawat Citylink rute Bandara Soekarno Hatta (CGK) - Yogyakarta International Airport (YIA) terparkir seusai mendarat dengan sukses dalam proving flight atau penerbangan uji coba take off dan landing di Yogyakarta International Airport, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis (2/5/2019). Pesawat Citylink yang tidak membawa penumpang tersbeut melakukan uji coba bandara  sebelum mulai akan beroperasi secara komersial pada 6 Mei mendatang.
PROVING FLIGHT. Pesawat Citylink rute Bandara Soekarno Hatta (CGK) - Yogyakarta International Airport (YIA) terparkir seusai mendarat dengan sukses dalam proving flight atau penerbangan uji coba take off dan landing di Yogyakarta International Airport, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis (2/5/2019). Pesawat Citylink yang tidak membawa penumpang tersbeut melakukan uji coba bandara sebelum mulai akan beroperasi secara komersial pada 6 Mei mendatang. (TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri)

Agar kawasan di sekitar tersebut berkembang pihaknya pun tidak akan melakukan penggusuran.

Namun, akan mengembangkan model kerjasama dengan masyarakat.

Hal inilah yang nantinya akan mengembangkan perekonomian masyarakat.

“PR kami juga adalah langkah jangka menangah apa yang bisa dicreate murah, meriah, cepat. Misalnya, turis mendarat diberikan insentif ini adalah pemikiran kasar. Kami punya kampung homestay di lingkungan destinasi wisata, misalnya turis digratiskan menginap tetapi untuk makan bayar agar mereka tetap betah stay,” ujarnya.

Realisasi Jalur KA Bandara

Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan teknis untuk pembebasan lahan berikut pembangunan jalur kereta api dari Kedundang menuju Bandara menjadi wewenang Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

Namun, jika perizinan akan segera terbit pihaknya menyambut baik.

“Jika memang sudah ada kepastian untuk pengeluaran IPL berarti jalannya mulus. Alhamdulilah nantinya bisa segera terhubung dan diharapkan masyarakat Purworejo, Kulonprogo, kereta bandara langsung terealisasi,” ujarnya kepada Tribun Jogja.

ILUSTRASI Jalur kereta api Bandara YIA adalah stasiun Maguwo, Tugu, Wates dan terakhir di Wojo.
ILUSTRASI Jalur kereta api Bandara YIA adalah stasiun Maguwo, Tugu, Wates dan terakhir di Wojo. (sumber: TRIBUNjogja.com | Bramasto Adhy)

Eko menambahkan, jika jalur ini bisa segara direalisasikan maka akan menjadi ikon kota untuk DIY dan Jateng.

Selain itu, syarat untuk menjadi bandara internasional pun bisa terpenuhi dengan adanya kereta bandara dan jalur khusus kereta bandara ini.

Untuk pembebasan lahan ini, Eko mengaku tidak mengetahui secara teknisnya karena merupakan wewenang dari DJKA.

Meskipun ada kendala, pihaknya percaya para petugas DJKA bisa menyelesaikan persoalan di lapangan.

Suasana di terminal keberangkatan penumpang Bandara YIA, Jumat (10/5/2019).
Suasana di terminal keberangkatan penumpang Bandara YIA, Jumat (10/5/2019). (TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu)

“Mereka bisa menyelesaikan kendala-kendala secara mumpuni. Contoh, soal trek ganda di Semarang, Purwokerto, dan Jateng pun mereka sudah mumpuni. Mereka petarung-petarung,” ulasnya.

Untuk kereta bandara, sebut Eko yang dioperasionalkan adalah satu kereta berspek kerta rel diesel (KRD). Kereta ini memiliki spek yang sama dengan Solo Ekspres. ( ais/ tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved