Nasional

Lima Desa Terdampak Digambarkan di Tiap Gate Bandara YIA

Lima desa terdampak pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) akan dimunculkan pada gerbang (gate) bandara baru tersebut.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Ilustrasi: Suasana di terminal keberangkatan penumpang Bandara YIA, Jumat (10/5/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Lima desa terdampak pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) akan dimunculkan pada gerbang (gate) bandara baru tersebut.

Kelimanya akan tergambarkan dalam panel ornamen yang menghiasi gate.

Seperti diketahui, pembangunan YIA memakan lahan seluas sekitar 587 hektare di lima desa terdampak di Kecamatan Temon.

Yakni, Glagah, Palihan, Sindutan, Kebonrejo, dan Jangkaran.

Akuisisi lahan untuk proyek nasional itu juga membuat ribuan warga harus berpindah dari tempat tinggalnya dan direlokasi.

Hal ini menjadi bagian dari sejarah di balik pembangunan bandara megah tersebut.

Rencana Penambahan Slot Penerbangan dan Akses Transportasi Pendukung di Bandara YIA Kulonprogo

Maka itu, menurut Project Manager Pembangunan YIA PT Angkasa Pura I, Taochid Purnama Hadi, aktivitas kehidupan keseharian masyarakat dari lima desa terdampak itu akan ditampilkan pada lima gate yang ada di YIA.

Bentuknya berupa panel relief diorama yang menggambarkan ciri khas masing-masing desa dan dinamika masyarakatnya.

"Dalam panel itu nanti akan terlihat jelas bahwa itu Glagah, ini Palihan, dan lainnya karena dioramanya berbeda-beda sesuai ciri khas masing-masing," kata Taochid, Minggu (12/5/2019).

Pada rencana terdahulu, nama kelima desa itu juga akan dipakai untuk penamaan tiap gate.

Hanya saja, untuk standar operasi bandara, gate terminal keberangkatan di YIA tetap disebutkan dengan urutan angka meski masing-masing gerbang sudah memuat konten dari desa-desa terdampak.

"Tetap kita sebut seperti itu (sesuai nama desa) tapi saat panggilan penumpang ya tetap gate 1, gate 2, gate 3, seterusnya. Ngga mungkin dengan sebutan nama desa supaya tidak membingungkan penumpang," kata Taochid.

Tunggu Izin Slot dari Kemenhub, Lion Air Group Belum Siap Mendarat di YIA

Dia menegaskan, YIA sebagai bandara internasional akan menampilkan banyak artwork (karya seni) dan ciri khas Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai garis desain pada beberapa bagian bangunan.

Hal ini menjadi hasil kolaborasi AP I dengan sejumlah seniman Yogyakarta yang ditunjuk sebagai kurator aspek seni pada desain bandara YIA sehingga muncul satu garis desain untuk diterapkan sebagai artwork.

Di antara ciri khas yang akan ditampilkan yakni motif batik kawung untuk desain atap skylight gedung terminal dan panel hiasan, motif melatif pada difuser pendingin ruangan, aneka patung, dan diorama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved