Jawa

Beduk Karya Perajin asal Grabag Magelang Rambah Pasar Internasional

Perajin berusia 61 tahun itu sudah 28 tahun membikin instrumen penanda waktu salat di masjid tersebut.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
istimewa
Zaemadi, bersama bedug buatannya bersama rekan-rekan perajin di Dusun Bleder RT06/06, Desa Ngasinan, Kecamata Grabag, Kabupaten Magelang, Selasa (7/5/2019). 

Badan beduk dicat sesuai permintaan, lalu dipernis agar mengkilat. Begitu juga tiang penyangganya.

Hari Pertama Masuk Siswa Diajak Buat Bedug

"Ada 10 orang perajin yang bekerja membantu membikin dan mengukir beduk. Ukiran kaligrafi yang dibuat secara manual sesuai permintaan, tetapi umumnya adalah bacaan Hayya Alas Salah dan Hayya Alal Falah, yang berisi seruan atau ajakan untuk salat. Seperti halnya azan, beduk ini juga berfungsi memberikan penanda dan mengingatkan orang-orang untuk salat," katanya.

Beduk buatan Zaemadi dan para perajin diklaim tahan lama hingga puluhan tahun.

Ratusan beduk yang dibuat dari tahun 1991, tak ada satupun yang dikembalikan rusak.

Zaemadi juga memilih cara manual tanpa mesin untuk membuat produk beduk-nya.

"Kalau dihitung, saya pikir tak terhitung ya. Ratusan mungkin, dan banyak yang masih awet sampai sekarang. Saya tak pernah mendapat pengembalian beduk, karena rusak atau apa. Tahan lama dan awet," tutur pria beranak lima tersebut.

Beduk karya Zaemadi dan rekan-rekan perajin yang tergabung dalam Agung Workshop sendiri masih terus bekerja membikin beduk.

Beduk bikinannya telah dipamerkan di berbagai daerah dan pameran, juga telah tersebar di daerah-daerah tingkat nasional maupun mancanegara.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved