Tamu Undangan Resepsi Pernikahan Makan Tanpa Menu Ayam, Pesan 200 Ayam Potong tapi Tak Datang
Tamu Undangan Resepsi Pernikahan di Kabupaten OKI, Palembang terpaksa makan tanpa menu ayam.
Tamu Undangan Resepsi Pernikahan Makan Tanpa Menu Ayam, Pesan 200 Ayam Potong tapi Tak Datang
TRIBUNJOGJA.COM ----- Tamu Undangan Resepsi Pernikahan di Kabupaten OKI, Palembang terpaksa makan tanpa menu ayam.
Penyebabnya adalah orang yang dipercaya menyediakan ayam potong untuk dikonsumsi tamu undangan, tak memenuhi pesanan pemilik hajatan.
Pelaku diketahui bernama Ansori (54) warga Jalan Sukarjo Harjo Wardoyo Kelurahan 7 Ulu Kecamatan SU I.
Dia pun harus berurusan dengan pihak berwajib.
Ansori dilaporkan Rusmawan (48) warga Pedamaran Kabupaten OKI telah membawa kabur uang tunai Rp 6,5 Juta.
Uang tersebut diberikan korban kepada pelaku untuk membeli 200 ekor ayam potong untuk acara pernikahan anaknya.
"Uangnya saya pakai sendiri pak, guna kebutuhan sehari-hari, dan tidak saya belikan ayam pak," ungkapnya, Senin (29/4/2019) dikutip Tribunjogja.com dari Sriwijayapost.
• Ditanya Malam Pertama dengan Fadel Islami, Muzdalifah Ngaku Tepar
• Tak Tahan Terbayang-bayang Istri yang Dijerat Lehernya, Akhirnya Sang Suami Serahkan Diri ke Polisi
Ia menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada November 2018 lalu, awalnya korban menemui dirinya untuk membeli ayam potong.
"Ya pak saya mengakui bahwa uangnya saya pakai untuk sehari-hari dan saya benar-benar khilaf pak," katanya.
Di tempat sama, Korban Rusmawan mengatakan bahwa kejadian terjadi pada November 2018 lalu yang mana dirinya menemui pelaku untuk membeli ayam, namun pada hari pernikahan di Desember ayam yang dipesan tak kunjung datang.
"Ya pak saya pesan ayam melalui perantara pelaku, saya sudah kasih uang tapi pada hari pernikahan anak saya, ayam tidak kunjung datang, sehingga terpaksa para tamu yang datang makan tanpa menu ayam pak,"tambahnya.
Sementara, Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, melalui Kanit Pidum Iptu Ginting, membenarkan pihaknya berhasil mengamankan satu pelaku kasus Penggelapan uang untuk membeli ayam potong keperluan pernikahan anak korban.
"Pelaku ini melarikan uang sebesar Rp 6,5 juta milik korban, yang diketahui uang tersebut untuk membeli ayam sebanyak 200 ekor tapi tak kunjung dibelikan," Ungkapanya.
Wedding Organizer Kabur
Kejadian serupa pernah juga terjadi di Palembang, hari bahagia di pesta pernikahan Ang dan FDL yang berlangsung di gedung Sukaria, kawasan IBA Palembang, Sumatera Selatan, pada Minggu (6/1/2019) diselimuti rasa marah dan malu oleh pihak kedua mempelai.
Sebab, wedding organizer (WO) MGD yang dikelola oleh RIY mendadak hilang bak ditelan bumi, hingga tamu undangan yang menghadiri acara pernikahan ANG dan FDL tak makan.
Padahal, seluruh biaya kontrak kerja sama antara ANG dengan WO MGD telah dibayar lunas sebelum acara pesta pernikahan berlangsung.
Dilansir Tribunjogja.com dari Kompas.com sempat menemui ANG, pengantin wanita di kediamannya di kawasan Sako, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (7/1/2019) malam.
• Daftar Channel TV Siaran Langsung Tonttenham Hotspurs vs Ajax Amsterdam Liga Champion Malam Ini
ANG menceritakan kronologi kejadian.
ANG mengatakan mengenal RIY yang memiliki nama panggilan Uut dari teman kuliahnya sebelum melangsungkan pernikahan bersama FDL.
Tepat pada 28 Juni 2018 lalu, ANG membayar uang muka Rp 10 juta untuk kontrak kerja sama akad nikah hingga acara resepsi pernikahan korban.
"Saya kenal dari teman kuliah dengan Uut. Menurut teman kuliah saya, dia (Uut) itu sudah lama bisnis WO dan pelanggannya banyak," kata ANG.
Atas dasar tersebut, ANG dan suaminya, FDL, menyepakati WO yang dikelola oleh Uut mengurusi seluruh acara hingga selesai.
Kepercayaan kedua pasangan pengantin itu pun bertambah setelah mereka juga mengunjungi rumah orangtua Uut di Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.
Di sana, pakaian pengantin, hingga seluruh peralatan untuk acara pernikahan memang ada di rumah orangtua Uut.
"Waktu itu tak ada curiga sedikit pun. Jadi kontrak kami tanda tangani hingga akhirnya kami membayar uang muka," ujar korban.
Di dalam perjanjian kontrak tersebut, ANG akan membayar lunas biaya akad hingga resepsi satu pekan setelah acara selesai.
Namun, Uut meminta ANG untuk membayar lunas seluruh biaya kontrak dengan alasan sewa gedung.
Kecurigaan ANG mulai muncul.
Ia pun meminta E-KTP milik Uut untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
Setelah uang perjanjian dibayarkan lunas pada 26 Desember 2018 kemarin, Uut masih sempat menjalankan tugasnya, yakni menghias mobil pengantin, menata baju, dan
persiapan menjelang akad nikah pada Jumat (4/1/2019) di rumah ANG.
Namun, saat acara resepsi berlangsung di gedung Sukaria, mendadak Uut hilang tanpa kabar dan meninggalkan acara begitu saja.
Akibatnya,1.000 tamu yang datang di acara pernikahan kedua korban terpaksa tidak menikmati santap siang lantaran catering yang dijanjikan oleh Uut tak kunjung datang.
"Jam 9 pagi, dia itu sempat datang lalu pulang dengan alasan mau ambil gaun pengantin, setelah itu tak datang lagi," ujar korban.
Hingga menjelang siang, pihak keluarga ANG mulai risau.
Seluruh makanan untuk tamu undangan masih kosong di atas meja.
Berulang kali pihak keluarga mencoba menghubungi Uut.
Pelaku pun beralasan jika semua makanan sedang dimasak.
"Bilangnya masih digoreng, terus ditelepon lagi masih di jalan. Setelah itu tak aktif, sampai acara selesai tak juga datang," kenang ANG.
Dengan kondisi malu, pihak MC yang mengisi acara tersebut sempat mengulur waktu hingga pukul 13.00 WIB untuk mencari solusi dengan memesan nasi bungkus.
Namun, tak ada satu pun pihak rumah makan yang sanggup menyiapkan 1.000 porsi dalam waktu 1 jam.
"Karena sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, terpaksa MC mengumumkan. Maaf ada gangguan teknis sehingga hidangan makan siang tidak ada. Seluruh tamu sudah tahu dan
maklum," tambah SL (85), kakek ANG. (*)
