Jelang Operasional Minimum Bandara YIA Kulonprogo, Uji Coba Penerbangan Digelar Akhir Bulan Ini
Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) akan menjalani simulasi penerbangan akhir bulan ini
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) akan menjalani simulasi penerbangan akhir bulan ini. Bagaimana progres dan persiapannya?
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) dijadwalkan menjalani simulasi penerbangan dan juga transportasi pada akhir April 2019.
Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo akan dinilai layak atau tidaknya beroperasi setelah menjalani simulasi penerbangan tersebut.
Dalam simulasi ini nantinya elemen pendukung bandara akan juga ikut diuji coba.
“Informasinya sekitar tanggal 24-26 mau simulasi dan melibatkan banyak pihak seperti penumpang, dan lainnya,” ujar Sekda DIY, Gatot Saptadi pada Tribunjogja.com.

Selain melakukan simulasi, kegiatan yang diinisiasi oleh PT Angkasa Pura I ini juga akan melibatkan beberapa moda transportasi pendukung seperti bus DAMRI, kereta dari stasiun Wojo dan beberapa pendukung lainnya.
“Semuanya nanti akan diujicoba,” jelasnya.
Adapun untuk desain jalur kereta api dari stasiun kedundang ke bandara mengalami perubahan dari desain awal.
• Simulasi Penerbangan di Bandara Baru Direncanakan Akhir Bulan Ini
• Progres Bandara NYIA Kulonprogo Jelang Operasional Minimum pada Akhir April 2019
• Operasikan NYIA, AP I Siapkan Komite Keselamatan dan Keamanan Bandara
Jika sebelumnya disiapkan sistem elevated keseluruhan, desain baru nantinya akan mengombinasikan antara sistem elevated dan atgrade.
Untuk bus dari Stasiun Wojo, Purworejo, Jawa Tengah nantinya akan menjadi alternatif transportasi ke bandara.
Hal ini selama Jalur Kedundang ke bandara belum siap.
Stasiun Kedundang pun diharapkan bisa cepat selesai dan melayani para penumpang.

Selain dekat dengan bandara, akses melalui stasiun ini juga akan berdampak pada banyak aspek.
"Adanya Kedundang diharapkan bisa mengembangkan daerah sekitarnya dari berbagai sisi," ulasnya.
Jalur Kereta Api
Adapun untuk proses penetapan lokasi (penlok) jalur kereta api ke bandara Internasional Yogyakarta hingga kini masih menunggu penetapan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang baru.
Selain itu, proses penetapan ini masih menuggu rekomendasi dari Kementrian Agraria dan Tata Ruang (ATR).

“Proses untuk penlok jalur kereta api ini masih jalan terus. Secepatnya nanti akan segera dilaksanakan,” kata Gatot.
Gatot menjelaskan, pengajuan untuk penetapan lokasi ini sudah dilaksanakan.
Beberapa proses teknis seperti pembentukan panitia sudah dilaksanakan.
Namun, hal ini bergantung pada rekomendasi teknis dari kementrian ATR.
• Rekor dan Catatan Sejarah di Balik Pembangunan Bandara NYIA Kulonprogo, Proyek Tercepat PT AP 1
• Bandara NYIA Beroperasi Minimum Tanpa Perlindungan Sabuk Hijau
“Kementrian ATR memberikan rekomendasi. Hal ini karena belum ada di Perda RTRW yang lama, namun Perda yang baru masih berproses di Kemendagri, nunggu evaluasi,” urainya.
Untuk evaluasi Perda RTRW ini, kata dia, membutuhkan waktu sekitar dua minggu.
Usai dari Kemendagi, Perda ini akan masuk ke DPRD lagi.
Sehingga, proses penlok memang tergantung pada adanya Perda tersebut.
“Tapi tidak masalah, toh bandara juga belum jadi beroperasional minimum tanggal 7 April,” urainya.

Moda Transportasi
Kepala Dishub DIY, Sigit Sapto Raharjo, mengatakan, sudah ada moda transportasi menuju bandara dari stasiun Wojo.
Dia menambahkan, ada beberapa persiapkan yang dilakukan pihaknya di antaranya adalah parkir khusus angkutan di bandara.
Ada beberapa bus yang akan digunakan untuk angkutan penumpang ke bandara, diantaranya adalah Damri.
"Untuk taksi belum diatur oleh Angkasa Pura dan Dishub. Nanti akan ada perjanjian yang diatur oleh pihak AP," katanya. (*)