Pemilu 2019
TPS Unik Bernuansa Kuno nan Jadul di Kota Magelang, Pengunjung Dibawa Nostalgia ke Masa Lalu
Panitia sengaja membikin konsep jadul ini, agar menarik para pemilih untuk menggunakan hak suaranya di TPS.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Namun ada yang menarik perhatian mereka untuk tak terburu-buru pulang.
Adalah, dapur kecil di sudut TPS yang benar-benar menggambarkan dapur nenek pada jaman dulu.
• Sambut Pemilu, WBP Lapas Perempuan Membuat Miniatur Tugu Yogya
Dapur kecil itu lengkap dengan tungku kayu, dan wajan di atasnya.
Di sebelahnya, ada peralatan memasak panci, wajan, soled, tergantung di dinding.
Ada juga kursi dan meja kecil.
Sepeda jadul 'jengki' yang juga dipajang, sangat mencirikan tema kuno.
Lampu kuno atau lentera terpasang, bergantungan di atap TPS.
Para pemilih pun antusias, ramai-ramai mengambil foto bersama atau sekedar berswafoto (selfie) di sudut jadul tersebut.
Ketua KPPS di TPS 16, Suhadi, mengatakan, panitia sengaja membikin konsep jadul ini, agar menarik para pemilih untuk menggunakan hak suaranya di TPS.
"Setiap pemilihan umum digelar, kami memang selalu mengusung konsep berbeda. Seperti pada Pilkada 2018, kami mengusung konsep Koboi atau Cowboy. Itu untuk menarik masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya," kata Suhadi.
Suhadi mengatakan pembuatan TPS jadul ini cukup mudah. Panitia menggunakan lapangan tenis meja, tenda sederhana didirikan, lalu dihias menggunakan dekorasi, properti jadul dari warga.
"Seusai mencoblos mereka boleh selfie di lokasi yang jadul, bahkan semula ada ruang tamu yang jadul, tetapi dipindah karena terbatasnya ruang TPS," ujarnya.
Suhadi mengatakan, TPS ini sengaja dibuat seakan menggambarkan suasana dapur rumah miliki nenek-nenek kita di zaman dahulu yang apa adanya.
• Surat Suara Habis, TPS di Caturtunggal Sleman Belum Layani Pemilih Dengan Form A5
Para pemilih muda atau milenial pun bisa melihat bagaimana prihatinnya kehidupan nenek atau leluhur mereka sedari dulu.
"Kami ingin menampilkan jaman kuno, bagaimana mbah-mbah dulu hidup seperti itu, agar para kawula muda atau milenial ini tahu, dan tidak lupa asal usulnya," katanya.