Bantul

Peringati Hari Kesiapsiagaan Nasional, BPBD Bantul Bakal Gelar Simulasi Tsunami di Pesisir Selatan

Peringati Hari Kesiapsiagaan Nasional, BPBD Bantul Bakal Gelar Simulasi Tsunami di Pesisir Selatan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto bersama Asisten satu sekretariat daerah bidang pemerintahan, Sri Edi Astuti dan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bantul Suyamto saat pemaparan skenario tsunami drill di gedung induk Parasamya, Selasa (16/4/2019) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Memperingati Hari Kesiapsiagaan Nasional yang jatuh pada 26 April, BPBD Kabupaten Bantul berencana menggelar simulasi tsunami drill.

Seusai rencana kegiatan akan difokuskan di Desa Gadingsari dan Desa Poncosari.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengatakan Hari Kesiapsiagaan Nasional selalu diperingati tiap tahunnya.

Di Bantul sendiri sesuai himbauan Bupati Bantul seluruh warga baik di tingkat keluarga, lembaga, kelompok ataupun desa diharapkan bisa turut serta melaksanakan simulasi kesiapsiagaan secara serentak.

"Simulasi secara serentak akan dilakukan pada tanggal 26 April jam 10 pagi," kata Dwi Daryanto, saat pemaparan skenario tsunami drill di gedung induk Parasamya, Selasa (16/4/2019).

Baca: Hujan Deras Disertai Angin Guyur Jetis Bantul

Kendati demikian, Dwi menjelaskan simulasi tsunami drill sebagai puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Nasional di Kabupaten Bantul akan dilakukan selang dua hari. Tepatnya pada tanggal 28 April 2019.

"Tanggal 26 April bertepatan dengan hari Jumat. Jam 10 melakukan simulasi sementara jam 11 harus ibadah sholat Jumat. Sehingga sangat tidak mungkin melakukan simulasi pada hari itu. Karena waktunya sedikit," terang dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD kabupaten Bantul Suyamto menambahkan tema besar yang akan diangkat dalam simulasi tsunami drill nantinya adalah kesiapsiagaan dimulai dari keluarga dan komunitas.

Ia menyebutkan latar belakang sejarah Kabupaten Bantul rawan terjadi bencana gempa bumi dan tsunami.

"Tujuan kita ingin meningkatkan kesadaran masyarakat menghadapi bencana pada tingkat keluarga. Supaya masyarakat, dimulai dari keluarga mampu mengurangi resiko saat terjadi bencana," terangnya.

Baca: Layanan SIM Libur 3 Hari Mulai 17-20 April, Buka Kembali 22 April

Simulasi ini direncanakan akan dihadiri oleh 2.800 peserta. Mereka terdiri dari lapisan masyarakat sekitar 2.400 orang, 100 orang dari kalangan warga pesisir pantai dan 300 petugas di tingkat Kecamatan.

Skenario Bencana

Suyamto menceritakan, dalam simulasi bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Bantul digambarkan nantinya pada pagi hari, semua masyarakat beraktivitas seperti sedia kala.

Tiba-tiba terjadi sebuah guncangan besar dengan skala 8.5 Skala Richter berpusat di laut selatan pulau Jawa. Guncangan ini ternyata memicu terjadinya gelombang besar yang berpotensi menerjang area pantai hingga pemukiman warga.

Sirine sebagai sistem peringatan dini bencana berbunyi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved