Gunungkidul
Kapolda DIY Sidak TPS Saptosari di Gunungkidul
Dengan keikutsertaan anak muda ini menurutnya dapat menjadi ccerminan bahwa pada Pemilu 2019 kali ini anak-anak muda ikut berpartisipasi menyukseskan
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribunjogja Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Pemilhan umum (Pemilu) di desa-desa tercermin sebagai pesta demokrasi yang sebenarnya.
Para warga ceria dalam mempersiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan juga memperlihatkan gotong royong di masyarakat.
Hal tersebut diceritakan Oleh Kapolda DIY, Irjen Pol, Ahmad Dhofiri saat melakukan monitoring TPS di Kecamatan Saptosari, Selasa (16/4/2019).
• Video Syur PNS Kemenag Sleman Dibuat saat Liburan ke Luar Negeri
"Saya melakukan monitoring dengan menggunakan sepeda motor justru pemilu yang ceria dan gotong royong kita temui di kampung-kampung, seperti di TPS di Saptosari ini. PPS juga persiapannya sangat baik mengingat mereka juga masih usia muda," katanya.
Baca: Kapolda DIY: Penembakan dan Pembakaran di Showroom di Kulon Progo Bukan Teror Jelang Pilpres
Dengan keikutsertaan anak muda ini menurutnya dapat menjadi ccerminan bahwa pada Pemilu 2019 kali ini anak-anak muda ikut berpartisipasi menyukseskan pemilu 2019.
"Kalau di kota-kota mungkin sudah biasa anak-anak muda ikut partisipasi tetapi ini saya temui di kampung-kampung di Gunungkidul, dengan semangatnya dan gotong royong. Kita sudah cek semua kesiapan logistik sudah tersedia semua," paparnya.
Sambungnya saat ini kamtibmas secara keseluruhan di DIY sudah konusif.
Dirinya tidak memungkiri pada saat kampanye memang terjadi sedikit gesekan di masyarakat namun hal tersebut sudah terselesaikan.
"Hebatnya di Gunungkidul tidak terjadi konflik atau gesekan saat masa kampanye. Jadi indeks kerawanan pemilu yang dikeluarkan Bawaslu RI memang no 2 karena mengacu pada pemilu sebelumnya. Namun psekarang dibanding pemiu sebelumnhya jauh berkurang," ucapnya.
Baca: Kapolda DIY : Orang Tua Jangan Manjakan Anak dengan Belikan Motor Jika Belum Cukup Umur
Ia menyebut saat kampanye menggunakan kendaraan berknalpot blombongan sudah berkurang hingga 80 persen.
"Kendaraan dengan knalpot blombongan adalah pemicu konflik karena bisa mengganggu kententraman seseorang dan juga memancing seseorang karena tidak mengetahui adanya konvoi mereka keluar dan kita sudah tindak tegas mereka," ujarnya.
Disinggung mengenai pemetaan kerawanan di DIY Ahmad menjelaskan hampir seluruh DIY kecuali Kabupaten Gunungkidul merupakan kawasan rawan konflik saat pemilu kali ini.
"Konflik terjadi hampir diseluruh DIY tetapi di Gunungkidul tidak ada. Ada tiga tempat yang terjadi konflik seperti Kota Yogyakarta, Bantul, dan Sleman. Ada satu kejadian kemarin terjadi di Kulon Progo," katanya.
Sementara itu ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Sugeng Wibowo, menuturkan pihaknya tidak diberitahu terkait adanya sidak yang dilakukan oleh Kapolda DIY.
Baca: Antisipasi Serangan Fajar, Bawaslu Gunungkidul Lakukan Patroli Khusus