Mengenal Libya, Permata dari Afrika Utara dan Khadafi yang Dijungkalkan
Sebelum 2011, Libya adalah negara sangat kaya di Afrika Utara. Minyak buminya menjadikan Libya di tangan Moammar Khadaffi makmur
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Khadaffi Membangun, Khadaffi Dijungkalkan
TRIBUNJOGJA.COM – Sebelum 2011, Libya adalah negara sangat kaya di Afrika Utara. Minyak buminya menjadikan Libya di tangan Moammar Khadaffi makmur dan pembangunan maju.
Nyaris Libya menjadi negara tanpa utang. Mereka mampu menghidupi dirinya sendiri dan mensejahterakan rakyat.
Bahkan Khadaffi bermurah hati memberikan bantuan dana ke banyak negara, lembaga keagamaan, dan perseorangan yang jadi teman dekatnya.
Termasuk kemurahan Khadaffi memberikan bantuan dana untuk Nicholas Sarkozy, kandidat Presiden Prancis yang hendak mempertahankan jabatannya di Pemilu nasional.
Pasukan Tripoli Siap Hadapi Ofensif Jenderal Khalifa Haftar
Prancis merupakan negara Eropa yang memiliki hubungan sejarah lama dengan Libya. Mereka pernah menguasai negara Afrika Utara itu di masa lampau.
Tapi gelombang Arab Spring 2011 mengubah segalanya. Khadaffi terjungkal, pemerintahannya jatuh, dan sang Kolonel dieksekusi kelompok milisi di jalanan.
Libya memiliki sejarah sangat panjang. Bahkan sejak masa kuna Mesir, negeri itu sudah dikenal dengan sebutan Lebu.
Ini panggilan untuk orang-orang Berber yang tinggal di barat Sungai Nil. Kata Lebu diadopsi dalam bahasa Yunani sebagai Libya.
Pada masa kuna Yunani, Libya atau Lebu tidak hanya wilayah Libya sekarang, namun mencakup daerah lebih luas Afrika Utara di sebelah barat Mesir.
Jenazah Khadafi Disimpan dalam Pendingin Supermarket
Khadafi Tewas di Tanah Kelahirannya
Abdullah al Sanusi, Kepala Mata-Mata Khadafi Ditangkap
Anak Muammar Khadafi Disiksa di Tahanan
Italia merebut Libya dari kekuasaan Ottoman Turki ketika kekhalifahan itu mulai runtuh pada 1924. Ketika Italia kalah dalam Perang Dunia II, Libya memerdekakan diri pada 10 Februari 1947.
Tapi kekuasaan atas Libya berpindah ke Inggris dan Prancis, sekutu pemenang perang di Eropa. Tanggal 24 Desember 1951, barulah Libya terbebas dan berdiri sebagai sebuah negara sendiri.
Raja Idris I muncul sebagai pemimpin Libya yang berbentuk kerajaan.
Pada 1 September 1969, Kolonel Moammar Khadaffi memimpin kudeta kelompok revolusioner, merebut Libya dari tangan Raja Idris I.
Di tangan Khadaffi inilah, Libya mencapai banyak kemajuan secara pembangunan dan ekonomi. Namun secara politik, Khadaffi memimpin tanpa kompromi.