Rini Pilih Pasarkan Ingkung Ayam Secara Online dan Bisa Dikirim Hingga ke Batam

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ingkung sudah menjadi satu dari sekian banyak kuliner khas Kabupaten Bantul.

Menu ayam utuh yang menggoda ini banyak tersedia di berbagai warung atau rumah makan di Bantul, bahkan di luar Bantul.

Namun, ada yang lain yang dilakukan Tri Endarini, rumah makan tidak menjadi pilihan bagi wanita yang akrab disapa Rini ini untuk memasarkan ingkung buatannya.

Rini berinisiatif untuk menjual ingkungnya secara online.

Bukan tanpa alasan, Rini memilih menjual ingkungnya secara online lantaran ia tak memiliki tempat strategis untuk membuka warung.

"Rumah saya kan nggak di pinggir jalan, jadi saya jualannya online," kata Rini yang tinggal di Gedongan, Trirenggo, Bantul di sela Festival Ingkung dan Mie Des di Pantai Parangkusumo, Minggu (7/4/2019) siang.

Dijual online, ingkung buatan Rini justru dapat menjangkau pembeli luar pulau. Ia pernah mendapat pesanan ingkung dari Batam.

Kesempatan baik, Rini tak takut mengemas ingkungnya untuk dikirim jarak jauh.

Ada trik yang lakukan agar ingkung tetap awet dan selamat sampai Batam. Rini menyiapkan gel air yang dibekukan untuk mengawetkan ingkung dalam kotak styrofoam.

"Bisa awet selama pengiriman. Kurang lebih 24 jam bisa," kata Rini. Ia pun berencana untuk membuat ingkung beku agar bisa dipasarkan lebih luas lagi. Namun ia masih mengurus izin untuk produknya tersebut.

Selain dikirim ke luar pulau, Rini banyak mengantar pesanan ingkung di seputaran Bantul dan Yogyakarta.

"Bisa COD (cash on delivery) kalau di wilayah Bantul jarak tiga kilometer gratis ongkos kirim," terangnya.

Untuk layanan antar dengan jarak di atas tiga kilometer, Rini menambahkan ongkos kirim mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000.

"Kalau ke ringroad ke utara ongkos kirimnya 5000," tutur Rini.

Tak dijual di rumah makan, ingkung ayam kampung bikinan Rini pun lebih terjangkau. Satu ekor ingkung ayam dibanderol Rp100.000 saja.