International Visitor Leadership Program
Menikmati Sejarah Panjang Kereta Api Amerika di Kawasan Kota Tua Sacramento
Uniknya, pengunjung tidak hanya bisa mengagumi dan berfoto bersama lokomotif raksasa nan panjang ini.
Penulis: Rento Ari Nugroho | Editor: Ari Nugroho
Kiprah keduanya diabadikan dalam satu ruangan khusus.
Pengunjung bisa melihat sebagian karya mereka baik artikel, buku, maupun foto-foto kereta api mereka.
Bergeser ke bagian berikutnya, terdapat satu ruangan besar dengan diorama lokomotif uap yang diberi nama Governor Stanford di tengah ruangan.
Di sinilah, peristiwa bersejarah tersambungnya rel kereta api antara pantai barat dan timur Amerika diabadikan.
Terdapat replika prasasti, paku emas yang menandai tersambungnya rel, dan satu lokomotif yang terlibat dalam pembangunan.

Terdapat pula pojok yang didedikasikan untuk pekerja jalur dari kalangan imigran Tionghoa.
Sebab, di tangan pekerja keras inilah, hambatan proyek berupa tebing batu dan jurang bisa diatasi.
Beranjak ke ruangan berikutnya, belasan bahkan puluhan sarana kereta api mulai dari lokomotif hingga kereta dan gerbong dipajang.
Baca: Melihat Lebih Dekat Kacang Chicago yang Sukses Hadirkan Jutaan Turis Melihatnya
Namun yang cukup menarik perhatian adalah lokomotif uap "terbalik" berukuran besar di tengah ruangan.
Pada umumnya, lokomotif uap berupa boiler atau ketel di bagian depan dan kabin masinis di belakang.
Namun lokomotif uap milik Southern Pacific bernomor 4294 ini berbeda.
Kabin masinisnya terletak di depan layaknya lokomotif diesel maupun listrik.

Tujuan dibaliknya posisi kabin masinis di lokomotif ini agar masinis dan kru lainnya tidak terpapar asap pekat dari pembakaran di tungku.
Sebab, jalur rel yang dilalui loko ini yakni di pegunungan Sierra-Nevada dan Celah Donner banyak terdapat terowongan panjang.
Bila kabin masinis di belakang ketel, maka asap bisa memenuhi kabin dan berpotensi meracuni kru.
Sebanyak 20 unit lokomotif jenis ini sempat dibuat.
Sayangnya, hanya satu unit saja yang tersisa.
Uniknya, pengunjung tidak hanya bisa mengagumi dan berfoto bersama lokomotif raksasa nan panjang ini.
Disediakan pula tangga agar pengunjung bisa naik ke lokomotif.
Di sana, seorang petugas yang nampaknya pensiunan karyawan perusahaan kereta api menyambut ramah ke setiap pengunjung.

Ia dengan detil menjelaskan sejarah dan fungsi lokomotif unik ini.
Ia bahkan sigap membantu pengunjung yang ingin berpose bak masinis lokomotif uap.
Di kabin masinis, berbagai katup dan peranti kendali lainnya masih terlihat cukup utuh.
Pengelola bahkan memasang lampu oranye dan tungku yang membuat tungku seakan-akan menyala.
Turun dari lokomotif uap terbalik, pengunjung bisa melihat ada satu kereta yang "tidak seharusnya berada di museum" yakni satu kepala kereta peluru berwarna merah-emas.
Baca: Sacramento, Ibukota Negara Bagian California yang Sederhana
Di keterangan yang terdapat di papan kecil di samping kereta dijelaskan bahwa kereta tersebut merupakan pruwarupa kereta super cepat di Amerika.

Ya, meski Amerika memiliki sejarah panjang di dunia perkeretaapian, namun negara ini belum memiliki kereta layaknya Shinkansen di Jepang maupun TGV di Perancis.
Wacana pembangunan jalur kereta cepat ini juga terus bergulir meski untuk realisasinya belum terlihat.
Di samping purwarupa kereta supercepat, terdapat barisan lokomotif diesel dengan warna merah maupun oranye.
Sementara di ujung ruangan terdapat restoran yang memakai satu kereta penumpang.
Tepat di samping pintu masuk kereta restoran tersebut, terdapat tangga menuju ke lantai dua.
Ruangan lantai dua menyajikan hal yang sedikit berbeda.
Meski masih terdapat rangkaian kereta dengan lokomotif uap, namun lantai ini lebih didedikasikan untuk pecinta kereta api dan keluarganya.
Di sini terdapat rak panjang berisi beragam miniatur kereta api dan sejarahnya.
Pengunjung bisa melihat miniatur kereta api dari berbagai produsen dan pabrik.

Terdapat pula beragam lay out dengan kereta api miniatur yang berjalan.
Di ujung ruangan atas tersebut adalah barisan jendela yang ternyata menghadap meja putar yang terhubung dengan dipo kereta penumpang Central Pacific.
Dari lantai dua, pengunjung bisa turun ke tangga yang terhubung ke ruangan utama dan menuju ke pintu keluar.
Namun sebelum gerbang keluar, terdapat toko suvenir yang menyediakan beragam cindera mata; mulai dari kartu pos, buku, pin, mainan kereta api, bahkan replika paku emas yang menandai tersambungnya jalur Transcontinental.
Sungguh, museum ini tidak hanya menjadi media pembelajaran, namun juga rekreatif.(TRIBUNJOGJA.COM / Rento Ari Nugroho).