International Visitor Leadership Program
Menikmati Sejarah Panjang Kereta Api Amerika di Kawasan Kota Tua Sacramento
Uniknya, pengunjung tidak hanya bisa mengagumi dan berfoto bersama lokomotif raksasa nan panjang ini.
Penulis: Rento Ari Nugroho | Editor: Ari Nugroho
Kereta berwarna kuning yang aslinya milik perusahaan kereta api Union Pacific (UP) ini seakan menyambut pengunjung.
Keberadaan armada milik UP ini unik karena bangunan yang akan kami datangi sebenarnya merupakan depot kereta penumpang Central Pacific Railroad.
Namun mengingat kawasan ini masih terhubung dengan museum kereta api, maka keberadaan armada dari berbagai perusahaan kereta api adalah hal yang lumrah.
Bangunan kayu di samping kereta kabus tersebut merupakan replika dari bangunan stasiun.
Terdapat loket, ruang tunggu, ruang kepala stasiun, hingga toilet.
Baca: Menjelajah Washington DC, Kota Sejuta Monumen
Di samping bangunan terdapat dipo lokomotif dimana beberapa lokomotif disimpan.
Masuk ke bangunan stasiun, seorang petugas menyapa ramah, terlebih setelah ia tahu kami datang dari Indonesia.
Ia menjelaskan secara singkat sejarah jalur kereta api fenomenal: Transcontinental Railroad yang menghubungkan pantai barat dan timur Amerika.
Selain itu, beberapa detil tentang sejarah stasiun tersebut menjadi bahan yang disampaikannya.
Selesai mendengarkan penjelasan petugas, kami masuk ke dipo lokomotif.

Dua lokomotif uap berukuran besar menyambut kami.
Dibanding lokomotif uap di museum kereta api Indonesia di Ambarawa, jelas lokomotif di sini jauh lebih besar karena lebar relnya juga berbeda.
Baca: Kucing-kucingan Mencari Gorengan di Amerika
Indonesia menggunakan lebar rel 1067mm sementara Amerika Serikat menggunakan 1435mm.
Lebar rel ini berdampak pada kecepatan dan ukuran armada kereta api yang bisa melintas.
Terdapat tiga lokomotif dalam dipo dengan dua yang berukuran raksasa dan satu loko uap kecil.