204 Tahun Letusan Tambora
204 Tahun Letusan Tambora : Ketika Kolom Api Raksasa Menyapu ke Segala Penjuru
Hari ini, 204 tahun lalu, letusan super dahsyat Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dimulai. Bumi bergemeletar menakutkan saat itu
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Residen Solo melaporkan, pada pukul 4 sore, jarak pandang maksimal hanya 300 yard. Gresik juga dilanda kegelapan.
Di Banyuwangi, endapan abu mencapai 8 inchi atau sekitar 20 cm. Warga Pulau Bali, meski berdekatan dengan Sumbawa, masih menyangka Gunung Agung di Karangasem yang mengamuk.
Kesaksian lain datang dari komandan kapal penjelajah Benares yang berangkat dari pelabuhan Makassar pada 13 April. Kapal itu tiba di lepas pantai Sumbawa, lima hari kemudian, atau 18 April 1815.
Ketika mendekati pantai Sumbawa, komandan kapal itu menemukan permukaan laut dipenuhi batu apung kehitaman setebal beberapa inchi. Juga gelondongan kayu yang mengambang.
Kapal itu melanjutkan pelayaran mendekati pesisir ke arah Tambora. Dari jarak enam mil, puncak gunung itu tertutup awan.
Namun lereng-lerengnya masih menyala, mengalir lelehan lahar merah membara. Di beberapa tempat sudah mencapai laut.(Tribunjogja.com/xna)