Bantul
Tumpukan Sampah di Bantul Capai 400 Ton
Tumpukan sampah di depo-depo dan tempat pembuangan sementara (TPS) di Bantul diperkirakan mencapai 400 ton.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tumpukan sampah di depo-depo dan tempat pembuangan sementara (TPS) di Bantul diperkirakan mencapai 400 ton sejak ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan beberapa hari ini.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugroho.
Ari menyebut, dalam satu hari produksi sampah di Bantul dapat mencapai 100 ton.
Ia mengestimasi, kurang lebih empat hari sejak TPST Piyungan ditutup, sampah yang menumpuk bisa mencapai 400 ton.
"Di Bantul per hari 100 ton, kurang lebih 400 ton empat hari ini," kata Ari saat ditemui Tribunjogja.com usai acara peringatan hari air sedunia di Balai Desa Sriharjo, Imogiri, Kamis (28/3/2019) siang.
Terkait masalah tersebut, Bantul telah menyediakan TPS maupun depo.
Sejauh ini ada 34 TPS baik tipe A maupun tipe B yang berada di desa dan dusun. "
Sekarang sudah ada 34 titik, baik tipe A, tipe B. Kaitannya dengan cakupan pengelolaan sampah di level desa dan level dusun," terangnya.
Lanjutnya, setiap tahun DLH membangun sekitar 15 TPS baru.
Baca: DPRD DIY Apresiasi Langkah Pemda DIY Buat Dermaga Darurat
Tahun ini juga akan kembali dibangun TPS di beberapa titik.
Penambahan TPS dilakukan agar sampah bisa dikurangi.
Selain itu, ia juga akan menambah depo karena di Bantul baru ada tiga depo.
Penambahan depo ini akan dilakukan di daerah dekat perkotaan yang diperkirakan banyak menghasilkan sampah.
"Ke depan harus menambah depo khususnya di wilayah perkotaan," tuturnya.(*)