Walhi : Penanganan TPST Piyungan Segera Dilakukan

Penutupan TPST Piyungan merupakan dampak panjang yang sudah dirasakan oleh warga sekitar.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Gunungan sampah di TPST Piyungan 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) DIY menyebut penutupan TPST Piyungan merupakan dampak panjang yang sudah dirasakan oleh warga sekitar.

Hal ini karena sistem sanitary landfill berubah ke open dumping, sehingga radius baunya semakin meluas.

Direktur Walhi DIY, Halik Sandera menjelaskan, hal yang mendesak untuk pengangkutan sampah di TPST Piyungan adalah angkutan yang standar.

Diantaranya truk yang tertutup dan bukan hanya ditutup terpal.

“Yang mendesak dilakukan Pemda adalah mengurangi bau yang dikeluhkan warga. Yang paling mendesak adalah kendaraan yang tertutup dan sampah serta air lindi tidak berceceran,” ujarnya kepada Tribunjogja.com, Rabu (27/3/2019).

Desakan lain untuk pemerintah pusat adalah menyelesaikan mandat UU pengelolaan sampah.

Khususnya kebijakan yang mengatur tanggung jawab perusahaan terhadap kemasan dari produk yang dihasilkan.

Baca: Negosiasi Warga Diperlukan Agar TPST Piyungan Kembali Dibuka

Dia menjelaskan, dampak lainnya akibat open dumping adalah semakin banyak titik tumpukan sampah yang tidak terangkut atau bahkan potensi munculnya TPA illegal.

Selain itu juga sungai menjadi tempat pembuangan sampah.

Untuk jalan tembus, kata Halik bukan menjadi sesuatu yang mendesak.

Namun, langkah untuk standarisasi angkutan sampah dan juga metode pengolahan sampah yang harus segera diperbaiki oleh pemerintah.(TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved