Sleman
Anjal dan Gepeng di Sleman Meningkat Saat Ada Konser Besar
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman terus melakukan penertiban anak jalanan (anjal), gelandangan pengemis (gepeng).
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman terus melakukan penertiban anak jalanan (anjal), gelandangan pengemis (gepeng).
Selama empat tahun terakhir, jumlah mereka tercatat fluktuatif.
Namun dari hasil catatan Dinsos, anjal dan gepeng meningkat ketika ada acara konser besar di wilayah Yogyakarta dan rata-rata berasal dari luar Yogyakarta.
Hasil pendataan dari Dinsos Kabupaten Sleman, pada 2015 telah menertibkan 134 anjal dan gepeng, pada 2016 terdapat 123, kemudian pada 2017 terdapat 204 dan 2018 kemarin tercatat ada 206 anjal dan gepeng yang ditertibkan.
Data terbaru, hingga Maret 2019 ini sudah ada 15 gepeng dan anjal yang ditertibkan.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Sleman, Junaidi, mengatakan untuk wilayah Sleman terjadi peningkatan gepeng dan anjal ketika ada agenda konser musik.
Mereka biasanya berasal dari luar Yogyakarta dan tertarik menonton konser di Yogyakarta.
"Semisal ada konser yang menarik, anak punk datang ke Sleman. Namun tidak semua anak punk meminta-minta, hanya ada beberapa yang mengambil kesempatan, untuk meminta minta," ujarnya saat ditemui Tribunjogja.com, Rabu (27/3/2019).
Atas hal tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres dan Satpol PP untuk menertibkan anak punk yang berkeliaran di Sleman.
Terlebih bagi mereka yang tinggal di Sleman lebih dari tiga hari dan meminta-minta.
"Setelah ditertibkan, biasanya dibina di panti rehabilitasi dan dipulangkan ke daerah asalnya," paparnya.
Baca: Kisah Si Pengemis Tua yang Dijuluki Sebagai Malaikat Lantaran Kebaikannya
Adapun Sleman merupakan pintu masuk ke Jogja maka dari itu gepeng dan anjal paling banyak ditemukan di daerah Gamping, Tempel, dan Prambanan.
Dalam kesempatan itu, ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada gepeng dan anjal.
"Kalau ada gepeng dan anjal jangan dikasi uang, nanti lama- lama pasti akan hilang. Kalau masyarakat melihat ada yang berkeliaran, juga bisa melapor ke kami," paparnya.
Berkeliarannya anjal dan gepeng di Sleman disebut karena ada pembiaran dari warga sendiri.