Misteri Makam Planden
BPCB Segera Selamatkan Fragmen Batu Relief Resi Temuan Baru di Makam Planden
Diperkirakan fragmen batu relief resi itu belum banyak diketahui orang. Setelah terbuka sedikit, batu kuna itu kemudian ditimbun tanah
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Tidak saja postingan itu rawan karena akan dilihat para pemburu benda kuna, tapi juga bisa menimbulkan kegaduhan karena menganggap benda itu belum dalam pengawasan BPCB. “Sementara data dokumentasi kita sudah ada dan dalam pengawasan,” lanjut Taufik.
“Prinsipnya, menyelamatkan boleh, tapi ada prosedur yang harus ditempuh bersama BPCB. Tidak boleh serampangan,” katanya.

Mengenai temuan fragmen relief sosok resi, menurut Taufik semakin meneguhkan bangunan yang berada di bawah permukaan makam Planden berciri Hindu. Seberapa besar ukurannya, Taufik tidak bisa memastikan.
Namun dilihat dari petunjuk awal temuan-temuan permukaan, bangunan pemujaan Hindu itu cukup besar. Berdasar cerita warga Planden, letak lokasi penemuan artefak kuna di makam itu dulunya sebuah gumuk atau gundukan tanah.

Tentang mengapa batu-batu komponen candi itu berserakan, ada sejumlah kemungkinan penyebabnya. “Bisa karena banjir lahar, bisa akibat gempa bumi, atau sebab lain yang perlu diteliti,” jelasnya seraya mengatakan candi yang runtuh akibat gempa atau banjir bisa jelas dibedakan.

“Keruntuhan akibat gempa posisinya bisa nyebar ke semua arah, atau ambruk ke bagian dalam. Jika akibat banjir lahar, umumnya runtuhan akan searah limpasan banjir,” kata Taufik yang menduga di bawah permukaan tanah yang tersisa tinggal bagian kaki dan pelataran candinya.
Mengenai masa pembangunan candi di Planden, menurut Taufik dilihat dari ciri-ciri pahatan dan ornamennya, kemungkinan berasal dari abad 8 atau9 Masehi. Saat itu kerajaan Mdang Mataram sedang mencapai kebesarannya.(Tribunjogja.com/ xna)