Yogyakarta

Warga Keluhkan Soal Sampah Akibat TPST Piyungan Ditutup

Dump truk yang akan membuang sampah dilarang masuk. Akibatnya, Depo sampah di desa menumpuk. Warga mengeluh.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kondisi Depo Sampah di Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan. 

"Kalau tuntutan warga terpenuhi. Truk sampah baru bisa boleh masuk. Betul sedulur?," teriak Maryono, kepada sejumlah warga yang mengelilinginya. "Betuuul," jawabnya kompak.

Kepala Seksi pengelolaan sampah akhir Balai TPST Piyungan, Imam Sudiono mengatakan pihaknya --sebagai pengelola--sedang menyiapkan lahan baru untuk menampung sampah. "Tapi perlu waktu," ujar Imam.

Baca: TPST Piyungan Ditutup, DLH Kota : Momentum Mendidik Masyarakat

Tuntutan warga mengenai sampah didorong ketengah dan Dermaga akan dilakukan.

Tetapi yang menjadi kendala jalan kendaraan alat berat dimusim hujan ambles.

Istilah yang dipakai Imam "kepater".

Tetapi pengelola tidak kemudian diam saja, proses itu menurut Imam sedang dilaksanakan.

Adapun untuk jalan dari bawah (jalan masuk) sampai lokasi pembuangan. Kata Imam, akan ada upaya pengaspalan. Namun, tidak semua diaspal. Hanya menambal yang berlubang saja.

"Anggarannya cuma Rp 500 juta,"

Pihaknya juga mengaku akan melakukan pengerjaan cor beton di lokasi pembuangan sampah, supaya lalu lintas truk bisa lancar.

Cor beton itu kisaran luas 50 meter.

Tapi tidak bisa langsung jadi. Karena membutuhkan waktu. Butuh proses lelang.

"Mudah-mudahan akhir April sudah dikontrak. Baru kemudian pelaksanaan 45 hari kerja," terang dia.

Imam mengaku seharusnya tidak berada di kantor.

Tetapi karena terjadi persoalan, ia datang ke balai TPST Piyungan.

Sore hari, ia dijadwalkan akan terbang ke Jakarta untuk melihat kendaraan berat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved