Kulon Progo
Kasus HIV/AIDS di Kulon Progo Cenderung Meningkat
Pemantauan terhadap hotspot atau lokasi potensial penyebaran penyakit menular itu terus dikencangkan.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
Khusus untuk kawasan penambangan pasir, terutama areal di sepanjang Sungai Progo wikayah Sentolo, Lendah, dan Galur, kerawanan penularan HIV/Aids memang cukup tinggi.
Pasalnya, di tempat itu disinyalir terjadi praktek prostitusi liar di mana pada waktu tertentu kerap didatangkan pekerja seks komersil (PSK) untuk meladeni para buruh tambang tersebut.
Konon ada bangunan bedeng non permanen yang disiapkan sebagai ruang prostitusi di kawasan penambangan tersebut selain juga di warung-warung atau rumah warga yang berdekatan.
Hal itu menjadi temuan dari pantauan lapangan oleh dinas terkait.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulon Progo, Eka Pranyata tak memungkiri hal tersebut.
Kegiatan penambangan pasir bisa berlangsung hingga dini hari dan kendaraan angkut dari berbagai daerah mengantre untuk memuatnya.
Masa tunggu antrean inilah yang kemudian memunculkan adanya praktek prostitusi liar tersebut.
"Ketika ada orang luar masuk, hal-hal seperti itu (prostitusi liar) muncul dan sulit dikendalikan. Kalau bicara kerentanan penularan penyakit, sebetulnya bisa di mana saja selama ada aktivitas seksual di situ. Kita hanya bisa 'memagari' agar tidak terjadi kerawanan sosial," kata Eka.
Dinsos juga bekerjasama dengan Dinkes dan PAI dari sisi rehabilitasi penderita HIV/Aids.
Penderita dimasukkan dalam kategori pengobatan katastropik (rutin, berbiaya besar, dan jangka panjang).
Hal ini lantaran penderita HIV/Aids diharuskan mengonsumsi obat-obatan sepanjang hidup untuk menjaga kondisi tubuhnya dari gerogotan virus tersebut.
Eka memastikan bahwa semua oenderita tetap terjamin oleh program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan talangan dana bersumber dari APBD maupun APBN.
"kalau kasusnya mendadak, bisa dikover dengan Bapeljamkesos. Tapi kami pastikan semuanya bisa terkover," kata Eka.
Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo menyampaikan, pencegahan HIV AIDS bisa dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat.
Salah satunya, dengan melakukan hubungan seks pascamenikah secara sehat tanpa berganti-ganti pasangan.
"Yang perlu diingat, jauhi virus atau penyakitnya, bukan penderitanya. Sebab, belum tentu mereka bersalah," kata Hasto.(TRIBUNJOGJA.COM)