Bantul
Terdampak Banjir Bantul, Siswa MA Ummatan Wasathon Berjibaku Ikuti Ujian
Jembatan sebagai akses utama menuju sekolah putus dan sejumlah perabotan rusak terkena air bercampur lumpur dari luapan Kali Celeng.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
"Buku yang kering dan masih bagus, dijemur. Kalau sudah basah bercampur lumpur. Terpaksa dibuang," kata Nabila yang sibuk menjemur buku.
Nabila dan Arifah bersama teman-temannya terlihat sangat hati-hati dalam memilah buku.
Mereka menjemur dengan alas ala kadarnya.
Sejumlah buku terpaksa ditumpuk dan dibuang karena kondisinya basah dan bercampur tanah.
Melihat ke halaman sekolah, sejumlah guru dan siswa terlihat sedang membersihkan almari dan perabotan sekolah.
Mereka menyiram lumpur dengan cara menyemprotkan air bersih.
Subardi menceritakan banjir kali celeng meluap ke sekolah MA Ummatan Wasathon pada Minggu (17/3/2019) malam.
Banjir tersebut merendam bangunan sekolah dan memutus jembatan. Jembatan darurat sempat dibuat sementara menggunakan bambu namun Kali Celeng kembali naik.
Baca: Jembatan Sekolah MA Ummatan Wasathon di Bantul Putus Diterjang Luapan Kali Celeng
Kondisi jembatan nyaris hanyut.
Padahal Senin pagi (18/3/2019), kata Subardi kelas XII dijadwalkan mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
Akibat sekolah terendam banjir, jembatan putus dan dalam kondisi darurat, Subardi mengaku meminta izin untuk menunda pelaksanaan USBN tulis.
Ia pontang-panting mencari akal bagaimana caranya dalam waktu dekat siswa tetap bisa mengikuti ujian tulis.
"Kami akhirnya pinjam ruangan di SMA Muhammadiyah Imogiri. Hari Senin, kita tata ruangan di sana. Pelaksanaan ujian dimulai hari Selasa, meminjam sekolah," terang dia.
Lepas ujian tulis USBN, kelas XII dilanjutkan dengan USBN berbasis komputer.
Beruntung, banjir kali celeng hanya merendam lantai satu bangunan sekolah.