Bantul
Terdampak Banjir Bantul, Siswa MA Ummatan Wasathon Berjibaku Ikuti Ujian
Jembatan sebagai akses utama menuju sekolah putus dan sejumlah perabotan rusak terkena air bercampur lumpur dari luapan Kali Celeng.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Ruang laboratorium komputer terletak di lantai dua, sehingga masih aman dan komputer masih bisa digunakan.
"Ujian nasional berbasis komputer kita arahkan ke laboratorium komputer sekolah kita sendiri. Tapi ternyata tadi pagi jembatan darurat putus lagi," ungkap dia.
Baca: Dinpar Bantul Ingin Promosi Wisata dengan Foto Baru
Untuk bisa mengikuti USBN Berbasis Komputer, para siswa kelas XII MA Ummatan Wasathon terpaksa menuju sekolah dengan melewati jembatan darurat yang kondisinya nyaris hanyut.
Jembatan darurat yang terbuat dari bambu itu sudah menyentuh muka air Kali Celeng.
Beruntung ada material sampah, sehingga jembatan darurat masih bisa mengapung.
Seorang siswa kelas XII, Suwanti mengatakan jika ia sebenarnya takut melewati jembatan darurat yang nyaris hanyut.
Namun tidak ada cara lain, ia terpaksa harus lewat, karena jembatan utama telah putus.
"Sebenarnya takut jatuh, tapi harus dilawan," ujar dia.
Ketakutan Suwanti memang beralasan.
Ketika hendak menyeberang pagi tadi salah satu temannya diakuinya sempat jatuh terperosok ke dalam kali celeng.
Alhasil seragam sekolah basah.
"Menyeberangnya harus sangat hati-hati," ungkap dia.
Baca: Warga Bantul Tekuni Kerajinan Aksesori Pengantin Selama Belasan Tahun
Bantuan
MA Ummatan Wasathon termasuk sekolah yang terdampak bencana Bantul.
Jembatan sebagai akses utama menuju sekolah putus dan sejumlah perabotan rusak terkena air bercampur lumpur dari luapan Kali Celeng.