Tol Yogyakarta Solo
Analisis Pakar Dampak Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo
Analisis Pakar Dampak Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo. konsep Joglo Semar Jogja-Solo-Semarang Harapannya konsep kawasan terpadu pembangunan regiona
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Iwan Al Khasni
Rencana pembangunan proyek jalan Tol Yogyakarta-Solo dalam tahapan pembahasan.
Pemerintah Daerah IStimewa Yogyakarta dan pemerintah pusat masih tarik ulur soal sejumlah situs di Kawasan Prambanan yang akan dilewati jalur tol.
Ada empat pilihan yang ditawarkan pemerintah DI Yogyakarta sehubungan dengan persoalan dampak ekonomi, panjang pendek jalur hingga bentuk Tol Yogyakarta-Solo.
“Ada empat opsi yang kami tawarkan. Utamanya kaitannya dengan hitung-hitungan ekonomi, apakah akan dibuat elevated, ruasnya panjang dan pendek,” ujar Sekda DIY, Gatot
Saptadi, Selasa (12/3).
Persoalan krusial yang sampai saat ini harus disepakati adalah mengenai situs yang ada di kawasan perbatasan Prambanan.
Menurutnya, pembangunan ruas jalan dari ujung Tol Bawen-Yogyakarta hingga Tol Yogyakarta-Solo tidak bisa hanya ditarik dengan garis lurus.
“Yang penting, nantinya harus menghindari situs yang ada. Kalau ada ruas jalan plus minus 500 meter dari situs,” paparnya.
Untuk ruas Tol Yogyakarta-Sol ini, perencanaannya memang akan diserahkan pada pihak swasta.
Namun, pihaknya belum mengetahui secara detailnya karena hal tersebut menjadi wewenang dari pemerintah pusat.
Tol Bawen-Yogyakarta sudah berbentuk desain.
"Yogya Bawen desain rencana dari pemerintah ditawarkan ke swasta. Yogya-Solo, perencanaan ke swasta,"katanya.
“Kalau yang Tol Bawen-Yogyakarta sudah ada DED (Detail Engineering Design) dan itu nanti terserah pemerintah pusat apakah mau digarap dengan APBD atau ada swasta yang
membangun,” jelasnya.
Adapun sebelumnya, Gatot juga menyebutkan ada lima alternatif exit tol dari Yogya menuju Manisrenggo.
Nantinya, semua exit tol menuju Manirenggo ini akan melalui kawasan Maguwoharjo.
Diantaranya, ada yang lewat stadion, ada yang masuk ke selatan Candi Sambisari baru ke utara, ada yang ke selatan Candi Kedulan.
