Yogyakarta

BPPTKG Petakan Merapi dalam 5 Fase

Sampai dengan saat ini, Kamis (21/2/2019), aktivitas Gunung Merapi sudah memasuki fase Pembentukan Guguran Lava dan Awan Panas Guguran.

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
twitter BPPTKG
Luncuran awan panas Merapi, Senin (18/2/2019) terpantau lewat CCTV BPPTKG Yogyakarta di stadiun Deles, Kemalang, Klaten. 

Agus Budi, Kasi Gunung Merapi, BPPTKG menjelaskan jika berbeda dengan aktivitas Merapi yang terjadi pada 2006 dan 2010, dimana pada 2006 fase yang terjadi pada Merapi relatif pendek, sehingga statusnya segera untuk dinaikan karena ada vulkanik dalam dan dangkal.

Untuk 2010, aktivitas Merapi lebih cepat lagi dari yang terjadi pada 2006, sedangkan pada saat ini, aktivitas Merapi cenderung panjang.

Baca: Saat Ini Merapi Ada dalam Fase Pembentukan Guguran Lava dan Awan Panas Guguran

"Kalau untuk 2006 dan 2010 memang aktivitas Merapi cenderung pendek. Makanya statusnya segera kita naikan. Kalau saat ini, suplai magma rendah itu yang mengakibatkan guguran sedikit dan awanpanas tidak terlalu jauh. Kalau 2006 suplai magma besar, itu yg membedakan, apalagi 2010 malah lebih besar," terangnya.

Untuk volume kubah lava saat ini sebesar 461.000 M3, yang terhitung sejak 22 Januari 2018 dan masih relatif tetap sampai dengan saat ini, dimana material ekstruksi lava sebagian besar langsung meluncur membentuk guguran lava atau awanpanas guguran.

"Kondisi kubah lava saat ini tidak jauh beda, masih stabil, tapi saya sampaikan kalau ada ekstruksi magma yang meluncur ke kali gendol, sehingga masih stabil. Apa yang di khawatirkan dari kubah ini sebenarnya tidak perlu, karena dari perhitungan kita kalau kubah runtuh tidak melampaui 3 km. Sedangkan untuk pemukiman penduduk sendiri paling dekat 4,5 km," terangnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved