Sleman
Viral Lubang di Kali Kuning Kalasan, Dukuh Sambirejo: Sudah Pernah Terjadi Sebelumnya
Menurut Giyanto, lubang tersebut terbentuk lantaran dasar sungai tidak kuat menahan aliran air di atasnya.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Beberapa waktu lalu viral video di media sosial tentang adanya lubang di dasar Kali Kuning, Sambirejo, Kalasan, Sleman.
Lubang tersebut menyedot aliran sungai di atasnya hingga kering.
Giyanto, Dukuh Sambirejo, membenarkan bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi.
Video tersebut pun direkam salah satu warganya.
"Kejadiannya Jumat (08/02/2019) kemarin, sekitar pukul 11.00 WIB siang," papar Giyanto saat dihubungi pada Senin (11/02/2019) malam.
Baca: Viral Video Pemuda Rusak Motornya Sendiri Gara-gara Tak Terima Ditilang, Seperti Ini Kronologinya
Menurut Giyanto, video tersebut diunggah ke media sosial pada hari keesokan harinya, hingga akhirnya menjadi viral dan perbincangan.
Bahkan diunggah pula oleh Kepala Pusat Informasi, Data, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Meskipun demikian, Giyanto menyatakan bahwa kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya sebanyak dua kali.
Namun ukuran lubang yang terbentuk kali ini tergolong besar.
"Warga sebelumnya sudah menahan aliran air dengan karung pasir dan sebagainya, tapi ternyata jebol lagi," tutur Giyanto pada Tribunjogja.com.
Baca: Kali Kuning Park, Wisata Alam Baru Bernuansa Pegunungan di Lereng Merapi
Menurut Giyanto, lubang tersebut terbentuk lantaran dasar sungai tidak kuat menahan aliran air di atasnya.
Ia juga menyebut bagian dasar sungai tersebut sudah berlubang kecil.
Debit air juga terbilang tinggi saat itu, ditambah dengan kondisi cuaca yang sering turun hujan deras.
"Karena tidak kuat menahan air, makanya lubang kecil yang sudah terbentuk di dasar sungai jadi membesar dan jebol," jelas Giyanto.
Setelah kejadian, Dinas PUPKP Sleman menerjunkan alat dan personel untuk proses perbaikan sedimen Kali Kuning tersebut.
Kabid Bina Marga DPUPKP Sleman Akhmad Subhan menyatakan, perbaikan harus segera dilakukan demi mencegah terjadinya kembali peristiwa yang sama.
"Kami langsung berkoordinasi dengan BKSDA dan Bina Marga untuk proses perbaikan," terang Akhmad melalui telepon.(TRIBUNJOGJA.COM)