Kota Yogya

Cek Tingkat Keberhasilan Teknologi Wolbachia, WMP Lakukan Studi AWED

Studi AWED telah dijalankan sejak 2016 dengan melepaskan nyamuk ber-Wolbachia di sejumlah kecamatan di Kota Yogya.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
AFP PHOTO/MARVIN RECINOS
Nyamuk Aedes Aegypti. 

"Tahun 2019 memiliki curah hujan yang tinggi dan rapat. Saat tahun basah banyak curah hujan sehingga ada peningkatan populasi nyamuk dan hal ini berkorelasi dengan transmisi penyakit yang akan meningkatkan kasus DBD," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memaparkan bahwa kasus DBD meningkat di awal tahun ini.

Baca: Waspada Demam Berdarah, Inilah 3 Fase Penyakit DBD yang Patut Diketahui

Sepanjang Januari 2019, tercatat ada 35 kasus demam berdarah.

Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan periode sama di tahun 2018 yang hanya ada 7 kasus.

Namun belum ada korban meninggal meskipun terdapat peningkatan kasus.

Data Dinas Kesehatan Yogyakarta mencatat puncak kasus DBD terjadi pada 2016 dengan jumlah 1.705 kasus dan 13 kematian.

Berikutnya terjadi penurunan di tahun 2017 dan 2018 masing-masing 414 kasus dengan dua kematian dan 113 kasus dengan dua kematian.

Untuk menekan angka serangan DBN, mengeluarkan himbauan untuk terus menggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Langkah lain dengan menggalakan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dan Sambang Kampung dan aktivitas pemberantasan sarang nyamuk dengan melibatkan berbagai pihak lintas sektoral. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved