Regional

Tangan Imam Gemetar Mengetahui Sosok yang Memesan Baksonya adalah Menteri Susi Pudjiastuti

Tangan Imam Gemetar Mengetahui Sosok yang Memesan Baksonya adalah Menteri Susi Pudjiastuti

Editor: Hari Susmayanti
surya.co.id/david yohannes
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti tengah memesan bakso di Pantai Prigi Trenggalek. 

Sebab, kedatangan Susi adalah untuk mengajak gemar makan ikan, maka untuk acara tersebut sudah disiapkan sekitar satu ton ikan untuk lauk makan siang bersama.

Masuk Global Thinkers 2019

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masuk ke dalam daftar bergengsi Global Thinkers 2019.

Susi masuk ke dalam kategori 10 besar tokoh yang dianggap punya pengaruh di bidang pertahanan dan keamanan menurut versi majalah ternama Foreign Policy.

Menteri kelahiran Pangandaran, Jawa Barat tersebut bersanding dengan perempuan berpengaruh lain seperti Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wazed.

Dalam editorialnya, Foreign Policy memaparkan Susi berada dalam daftar karena komitmennya dalam mempertahankan kelestarian ikan serta biota laut.

Komitmen itu ditunjukkan dengan keberaniannya menelurkan kebijakan yang dianggap menakutkan, serta diperhatikan kawan maupun lawan.

Susi dikenal karena keputusannya menenggelamkan kapal nelayan yang kedapatan memancing secara ilegal di wilayah perairan Indonesia.

Ketika berkunjung ke Norwegia pada Juni 2018, Susi menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah menenggelamkan 363 kapal di teritorinya.

Dampak dari kebijakan tersebut, lanjutnya, adalah stok ikan meningkat dari sebelumnya 6,52 juta ton pada 2011 menjadi 12,5 juta ton pada 2017.

Kemudian ukuran ikan yang ditangkap nelayan mengalami peningkatan, jarak melaut kian dekat, serta neraca perdagangan perikanan Indonesia nomor satu di ASEAN pada 2016.

Kebijakan yang menuai prestasi di forum internasional seperti FAO bukannya tanpa tantangan.

Di Norwegia, Susi mengaku merasa gelisah.

Sebab, dia merasa berjuang sendiri tanpa mendapat dukungan di negeri sendiri. Belum lagi konsistensi penegakan hukum terbentur kepentingan.

Kebijakannya itu juga sempat menimbulkan ketegangan dengan China yang menuduh Indonesia menembaki kapal nelayan dan melukai satu orang.

 (Surya,Kompas)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved