Regional
Tangan Imam Gemetar Mengetahui Sosok yang Memesan Baksonya adalah Menteri Susi Pudjiastuti
Tangan Imam Gemetar Mengetahui Sosok yang Memesan Baksonya adalah Menteri Susi Pudjiastuti
TRIBUNJOGJA.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (5/2/2019).
Dalam kunjungan kali ini, Susi dan sejumlah pejabat di Kabupaten Trenggalek menggelar kegiatan bersih-bersih di pantai Prigi.
Setelah mengikuti kegiatan bersih-bersih, Menter Susi Pudjiastuti pun langsung dikerubungi warga untuk berfoto bersama.
Selesai meladeni warga yang meminta foto bersama, Susi pun langsung menghampiri tukang bakso yang mangkal di Pantai Prigi.
Penjual bakso bernama Imam Muslim(30), warga Panggul, Trenggalek tersebut baru saja membuka gerobak baksonya.
Susi kemudian langsung menghampiri Imam dan memasan bakso.
"Saya seperti kenal tapi lupa orangnya. Baru ingat wajahnya sering di televisi,"ujar Imam.
Seketika Imam pun gugup. Tangannya gemetar saat menyajikan baksonya.
Apalagi warga yang penasaran dengan Susi ikut mengerubuti gerobak baksonya.
Susi duduk di atas motor warga, yang kebetulan tengah parkir di samping gerobak bakso Imam.
"Kok saya jadi seperti komedi monyet, dikelilingi banyak orang," ucap Susi ramah.
- Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 6 Februari 2019 Lengkap 12 Rasi Bintang
- Seniman Yogyakarta Nilai RUU Permusikan Hanya Akan Membelenggu Kreatifitas
Para pengawal dan staf KKP kemudian menjauhkan warga, agar Susi makan dengan tenang.
Menurut Imam, Susi memesan 9 porsi bakso, masing-masing porsi Rp 10.000.
Selain Susi, sejumlah pejabat yang menyertainya juga ikut makan.
"Dia pembeli saya yang pertama, jadi pelaris," ujar Imam sambil tersenyum.
Dagangannya dibeli Susi membuat Imam merasa bangga sekaligus kaget.
Sayangnya Imam justru tidak sempat foto, seperti orang lain yang mengerubuti gerobaknya.
Ketagihan Durian
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menikmati durian pelangi saat berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi Sabtu (3/11/2018).
Menteri Susi datang dalam rangka kampanye gerakan makan ikan di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.
Kedatangan menteri nyentrik tersebut disambut hangat oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan istri.

Pasangan ini menjamu Bu Menteri dengan sajian durian pelangi, manggis, kue cucur dan kopi khas Banyuwangi.
Menteri Susi langsung mencomot durian pelangi tersebut, dan terlihat bahagia ketika memakannya.
"Duriannya enak sekali, saya bisa ketagihan ke Banyuwangi gara-gara durian. Enak benar duriannya," katanya sembari tertawa.
Kegembiraan Menteri Susi terabadikan dalam lensa kamera Humas Pemkab Banyuwangi.
Susi juga senang ketika mencicipi buah manggis asal kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, yang disajikan khusus untuknya.
Ia mengaku manggis tersebut sangat manis walaupun ukurannya tidak besar.
Susi juga menyempatkan waktu untuk menikmati kopi Banyuwangi ditemani kue kucur di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren, Banyuwangi.
"Tempatnya menyenangkan sekali di sini. Kopinya juga enak. Bikin saya betah saja," kata Susi
Setelah dijamu oleh Bupati Abdullah Azwar Anas dan istri, rencananya Menteri Susi akan makan siang bersama ribuan santri di pondok pesantren Darussalam.
Sebab, kedatangan Susi adalah untuk mengajak gemar makan ikan, maka untuk acara tersebut sudah disiapkan sekitar satu ton ikan untuk lauk makan siang bersama.
Masuk Global Thinkers 2019
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti masuk ke dalam daftar bergengsi Global Thinkers 2019.
Susi masuk ke dalam kategori 10 besar tokoh yang dianggap punya pengaruh di bidang pertahanan dan keamanan menurut versi majalah ternama Foreign Policy.
Menteri kelahiran Pangandaran, Jawa Barat tersebut bersanding dengan perempuan berpengaruh lain seperti Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wazed.
Dalam editorialnya, Foreign Policy memaparkan Susi berada dalam daftar karena komitmennya dalam mempertahankan kelestarian ikan serta biota laut.
Komitmen itu ditunjukkan dengan keberaniannya menelurkan kebijakan yang dianggap menakutkan, serta diperhatikan kawan maupun lawan.
Susi dikenal karena keputusannya menenggelamkan kapal nelayan yang kedapatan memancing secara ilegal di wilayah perairan Indonesia.
Ketika berkunjung ke Norwegia pada Juni 2018, Susi menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah menenggelamkan 363 kapal di teritorinya.
Dampak dari kebijakan tersebut, lanjutnya, adalah stok ikan meningkat dari sebelumnya 6,52 juta ton pada 2011 menjadi 12,5 juta ton pada 2017.
Kemudian ukuran ikan yang ditangkap nelayan mengalami peningkatan, jarak melaut kian dekat, serta neraca perdagangan perikanan Indonesia nomor satu di ASEAN pada 2016.
Kebijakan yang menuai prestasi di forum internasional seperti FAO bukannya tanpa tantangan.
Di Norwegia, Susi mengaku merasa gelisah.
Sebab, dia merasa berjuang sendiri tanpa mendapat dukungan di negeri sendiri. Belum lagi konsistensi penegakan hukum terbentur kepentingan.
Kebijakannya itu juga sempat menimbulkan ketegangan dengan China yang menuduh Indonesia menembaki kapal nelayan dan melukai satu orang.
(Surya,Kompas)