Jack Boyd Lapian Tampil ILC TV One , Catatan Singkat Siapa Jack Pelapor Rocky Gerung dan Dhani
Jack Boyd Lapian Tampil ILC TV One, Catatan Singkat Siapa Jack Boyd Pelapor Rocky Gerung dan Ahmad Dhani
Jack Boyd Lapian Tampil ILC TV One, Catatan Singkat Siapa Jack Boyd Pelapor Rocky Gerung dan Ahmad Dhani
TRIBUNjogja.com ---- Jack Boyd Lapian sosok yang melaporkan Rocky Gerung dan Ahmad Dhani muncul di acara Indonesian Lawyers Club (ILC) tvOne, Selasa (5/2/2019).
Indonesian Lawyers Club (ILC) tv One membahas soal UU ITE dengan menghadirkan beberapa narsumber termasuk Jack Boyd Lapian, Fadli Zon, Fahri Hamzah dan beberapa sosok
lain.
Jack Boyd Lapian pada kesempatan tersebut mengaku melaporkan beberapa orang terkait kasus pelanggaran hukum khusus ujaran kebencian, seperti kasus Ahmad Dhani,
hingga Ahmad Dhani sudah divonis penjara.
Selain itu, terakhir yaitu Rocky Gerung dilapor dengan dugaan kasus penistaan agama.
Pemanggilan Rocky Gerung ini sehubungan dengan kasus dugaan penistaan agama atas pernyataannya yang menyebut bahwa 'kitab suci adalah fiksi'.
Ucapan itu dikatakan Rocky di acara Indonesian Lawyers Club (ILC)tvOne bertajuk 'Jokowi Prabowo Berbalas Pantun', Selasa malam, 10 April 2018 lalu.
Siapa Jack Boyd Lapian? pelapo kasus ujaran kebencian yang menyeret nama Ahmad Dhani ke balik jeruji besi.

Berikut catatan siapa Jack Boyd Lapian dilansir Tribunjogja.com dari Tribuntimur:
1. Pernah Laporkan Anies Baswedan
Selain Dhani, Jack Boyd Lapian juga pernah melaporkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Boyd kemudian melaporkan Anies dengan Laporan Polisi Nomor: LP/1072/X/2017/Bareskrim.
Dalam laporan itu Anies dilaporkan karena dugaan tindak pidana diskriminatif ras dan etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Huruf B ke-1 dan 2 dan Pasal 16 Undang-
Undang Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
2.Keturunan Belanda
Jack Boyd Lapian melaporkan Anies karena merasa tersinggung dengan kata-kata 'Pribumi' yang diucapkan sang gubernur.
Jack mengaku dirinya adalah keturunan Belanda hingga merasa sudah jadi bagian dari Indonesia.