Catatan per 1 Februari 2019, Gunung Anak Krakatau 4X Gempa plus Tremor, Siapkan Masker
Gunung Anak Krakatau terkini, GPVMBG-CVGHM: sejak 31 Januari - 1 Februari 2019, 2x gempa vulkanik dalam, 1x gempa tektonik lokal, 1x gempa tektonik
10. Volume Gunung Anak Krakatau sekarang
Volume Anak Krakatau yang hilang diperkirakan sekitar antara 150-180 juta meter kibik.
Sementara volume yang tersisa saat ini yaitu sekitar antara 40-70 juta meter kibik.
Berkurangnya volume tubuh Gunung Anak Krakatau ini diperkirakan karena adanya proses rayapan tubuh gunungapi yang disertai oleh laju erupsi yang tinggi dari 24-27 Desember 2018.
Proses pengamatan visual terus dilakukan untuk mendapatkan hasil perhitungan yang lebih presisi.
11. Tipe letusan Gunung Anak Krakatau

Saat ini letusan bersifat impulsif yang maksudnya yaitu sesaat sesudah meletus tidak nampak asap yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau.
Terdapat dua tipe letusan, yaitu letusan Surtseyan yang terjadi karena magma yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau bersentuhan dengan air laut dan strombolian.
12. Potensi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau
Dengan kondisi seperti saat ini, potensi yang paling memungkinkan adalah terjadinya letusan-letusan Surtseyan.
Letusan jenis ini karena terjadi dipermukaan air laut, meskipun bisa banyak menghasilkan abu, tapi tidak akan menjadi pemicu tsunami.
Potensi bahaya lontaran material lava pijar masih ada.
Dengan jumlah volume yang tersisa tidak terlalu besar, maka potensi terjadinya tsunami relatif kecil, kecuali ada reaktivasi struktur patahan/sesar yang ada di Selat Sunda.
13. Level III Siaga
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 28 Desember 2018, tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau masih tetap Level III (Siaga).
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aktivitas Terbaru Gunung Anak Krakatau per 1 Februari 2019, Terjadi Tremor Menerus