Bantul

Sampah dari Wilayah Kota Yogya dan Sleman Penuhi Bendung Merdiko, Perlu 15 Orang Membersihkannya

Sampah dari Wilayah Kota Yogya dan Sleman Penuhi Bendung Merdiko, Perlu 15 Orang Membersihkannya

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Petugas jaga pintu Bendung dan personel satgas operasi sedang membersihkan sampah di sungai Winongo tepatnya di area Bendung Merdiko Bantul, Senin (21/1/2019) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin

TRIBUNJOGJA.COM - Bendung Merdiko di Desa Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul mulai dibersihkan dari tumpukan sampah, Senin (21/1/2019).

Jika tak segera dibersihkan sampah tersebut dikhawatirkan bisa menyumbat aliran sungai Winongo.

Pembersihan Bendung Merdiko dilakukan dengan cara manual, melibatkan sedikitnya 15 orang. Terdiri dari petugas jaga pintu Bendung dan personel satgas operasi.

Juru Pengairan UPTD Winongo, Saryadi mengatakan, sampah harus segera dibersihkan karena sudah menumpuk cukup banyak di sekitar Bendung Merdiko. Jumlah sampah diperkirakan mencapai 25 kubik.

Baca: Pemkot Yogya Tetapkan 15.282 KK dalam KSJPS

Baca: Atap Bangunan Bekas Hotel Tugu Roboh, Sudah Lama Tidak Dirawat Pemiliknya

Jika tak segera dibersihkan, sampah yang mengendap itu dikhawatirkan dapat menghambat aliran air.

"Kemarin banyak sekali sekitar 25 kubik sampah yang mengendap. Ini mulai dibersihkan. Tinggal sebagian. Lumayan lama karena kita membersihkannya manual," kata dia, ditemui disela-sela pembersihan sampah.

Para petugas membersihkan sampah dengan cara manual menggunakan alat sederhana. Seperti gergaji, parang, dan garpu.

Sampah yang mengendap di pinggiran aliran sungai Winongo itu didominasi oleh sampah ranting bambu, plastik dan botol bekas minuman.

Sampah tersebut, menurut Saryadi merupakan sampah kiriman dari wilayah Utara. Dari Kabupaten Sleman dan kota Yogyakarta. Sampah-sampah itu hanyut bersama aliran air saat hujan turun.

Baca: Pemkot Yogya Masih Godok Aturan Baru PPDB

Baca: Ada Proyek Bandara NYIA, Pengangguran di Kulon Progo Menurun Drastis

"Kalau di Sleman dan kota Yogyakarta hujan. Di sini kita sudah siap-siap. Karena selain luapan air juga membawa material sampah," jelas dia.

Dijelaskan Saryadi, sampah ranting bambu dari endapan sungai Winongo tersebut, sebagian dimanfaatkan oleh warga. Sementara jenis plastik dan botol mineral biasanya diangkut oleh para pencari rosok.

Bersama petugas jaga Bendung yang lain, ia mengaku rutin keliling melihat kondisi 4 bendung dari 13 Bendung di Bantul yang khusus dialiri sungai Winongo. Harapannya supaya bendung tetap bersih.

Baca: 5 Perbedaan Pelaksaan PPDB 2018 dan 2019, Kalau Ada yang Main-main Bakal Dipolisikan

"Kalau sampah terlihat mulai menumpuk. Kita langsung bersihkan supaya tidak terjadi sedimentasi [pendangkalan]. Jika terjadi pendangkalan, air sungai bisa meluap ke jalan," jelas dia.

Lebih lanjut, Saryadi mengungkapkan, kendala yang dihadapi ketika melakukan pembersihan sampah di Bendung Merdiko adalah sampah madet (mengeras). Sampah yang menumpuk itu menurutnya sudah mengeras sehingga padat dan sulit dibersihkan.

"Kalau sampah sudah madet. Membersihkannya sulit harus perlahan-lahan," ungkap dia. (tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved