Bantul

Balita Tak Punya Anus di Bantul Butuh Uluran Bantuan

Agung Widodo, balita 1,3 tahun asal Bantul yang terlahir tanpa anus membutuhkan uluran bantuan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Agung Widodo, Balita di Bantul yang terlahir tanpa lubang anus sedang digendong Ibunya, Warsih. 

"Harganya (satu kantong kolostomi) di Apotek Rp 37.500, diganti dua hari sekali," terang dia.

Terlebih, kata Warsih tidak semua apotek di Bantul menjual kantong kolostomi (colostomy bag).

Baca: Cepat Ditangani, Pasien Leptospirosis asal Bantul Ini Kondisinya Mulai Membaik

Ia harus mendapatkan kantong itu di apotek yang cukup besar.

Dalam kondisi kepepet, kantong penampung kotoran itu sebenarnya bisa dipakai beberapa kali, caranya dengan dicuci bersih menggunakan air hangat.

Namun begitu, Warsih mengaku harus membeli tambahan perekat kulit atau protekstive skin.

"Harga satu perekatnya itu Rp 300 ribu," ungkap dia

Dilaporkan Tribunjogja.com, anak bungsu Warsih yang bernama Agung Widodo terlahir tanpa anus.

Ia harus menjalani serangkaian operasi supaya bisa normal seperti anak pada umumnya.

Operasi pertama sudah dilakukan, dengan membuat lubang pembuangan di bagian perut sebelah kiri.

Baca: Pasar Kebon Empring Piyungan Bantul Tawarkan Wisata Keluarga Murah

Operasi selanjutnya, pembuatan anus akan segera dilakukan di Rumah sakit dr Sardjito.

Saat ini tengah menunggu antrian.

"Kemarin sudah daftar. Tinggal nunggu antrian. Dapat nomornya 74. Sekarang baru nomor 41," kata Warsih.

Operasi ketiga, penutupan lubang pembuangan di perut.

Operasi ini bisa dilakukan ketika anus yang baru dioperasi mengering.

"Harapannya, anak saya bisa cepat sembuh, pengen normal dan bisa lancar buang air besar seperti anak yang lain, sehingga bisa sekolah," harap dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved