Kesehatan
Cepat Ditangani, Pasien Leptospirosis asal Bantul Ini Kondisinya Mulai Membaik
Cepat Ditangani, Pasien Leptospirosis asal Bantul Ini Kondisinya Mulai Membaik
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Wajilanto, warga Sindet, Wukirsari, Imogiri mengaku lega ayahnya yang terdiagnosa leptospirosis dapat segera ditangani. Pasalnya, kata Wajilanto, gejala yang dirasakan ayahnya yakni Samadi, kian hari kian memburuk.
Sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati, Wajilanto mengaku ayahnya yang menderita demam tinggi selama sehari langsung diperiksakan ke dokter.
"Satu hari panas sama pusing, dibawa ke dokter periksa, tapi nggak berkurang. Terus hari kedua dibawa ke klinik disuruh opname," jelasnya.
Lanjutnya, kondisi ayahnya yang berusia 53 tahun tersebut pun kian menurun.
Baca: Virus Leptospirosis Menyerang DIY, Berikut Penuturan Keluarga Pasien Leptospirosis dari Bantul
Baca: Selama 2018, 16 Orang di DIY Meninggal Akibat Leptospirosis
"Dipantau trombosit turun, nggak ada perkembangan. Lalu saya minta pindah ke rumah sakit," ujarnya saat dihubungi Tribun Jogja, Kamis (17/1/2019) sore.
Ia pun akhirnya membawa sang ayah dirawat di RSUD Panembahan Senopati.
Ungkapnya, ayahnya positif terkena leptospirosis. "Iya sudah diperiksa kena leptospirosis. Dokter menyatakan kondisi bapak sudah buruk karena normal 190 tapi sudah mencapai 5 ribu sekian untuk virusnya," urainya.
Namun Wajilanto lega, kondisi ayahnya berangsur membaik. "Alhamdulillah ada perkembangan membaik. Ini sudah empat hari dirawat inap," tuturnya.(tribunjogja)