Bendung Kamijoro Akan Diswastakan, Pemprov Siapkan Sosialisasi untuk Skema KPBU

Air ini nantinya akan direncakan untuk didistribusikan ke kawasan industri di Bantul dan Kulonprogo.

“Kami masih akan memetakan kebutuhan air di Bantul dan Kulonprogo. Kalau rencana awal 300 liter per detik untuk Kulonprogo dan 200 liter per detik untuk Kulonprogo. Untuk yang regional potensinya 700 liter per detik,” jelas Mansur.

Untuk Bantul, kebutuhan air yang akan disuplai berada di kawasan industri seperti Pajangan dan Sedayu.

Termasuk, pihaknya juga akan mencatat detail pelanggan dari kawasan Kulonprogo untuk memetakan kebutuhan airnya.

Baca: Bendung Kamijoro Bertahan Menembus Masa, Masih Dimanfaatkan untuk Irigasi

Pentingnya perencanaan pengelolaan Kamijoro ini karena air minum menjadi kebutuhan dasar.

Kebutuhan dasar ini, ujar Mansur harus menjadi tanggung jawab pemerintah.

Agar tidak keteteran dalam pengelolaannya maka akan dilaksanakan dengan menggandeng swasta.

“Beda dengan RPJMD  yang harus ditunaikan dan menjadi tanggung jawab pemerintah,” jelasnya.

Disinggung mengenai biaya untuk investasi bendung tersebut, pihaknya mengaku belum membicarakan nilainya.

Hanya persiapan ke arah KPBU akan dilaksanakan dengan laporan pendahuluan dan premarket sounding.

“Termasuk, menyepakati mana yang akan diKPBUkan mana yang tidak. Untuk intake dan tanah sudah dari pemerintah dan jaringannya juga pemerintah. Mana nantinya yang dikelola badan usaha dan mana pemerintah harus diperjelas,” tegasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)