Travel
Menilik Ndalem Djayaningratan, Bangunan Bersejarah Peninggalan Sultan HB VII
Bangunan ini rupanya juga menjadi saksi bisu berdirinya dua universitas tinggi swasta di Yogyakarta yakni Universitas Proklamasi 45.
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
Namun, melihat hal tersebut tampaknya membuat kesadaran masyarakat sekitar mulai terangkat.
Hal ini dibuktikan dengan upaya Kampung Sosrodipuran menjadikan bangunan ini sebagai lokasi berbagai acara seni dan budaya.
Baca: Sebanyak 8 Kampung Wisata Akan Diakreditasi Tahun Depan
Selain itu acara tersebut semakin menguatkan Kampung Sosrodipuran yang didaulat sebagai kampung wisata.
Diantaranya yang baru dilaksanakan saat ini yakni Pagelaran Seni dan Budaya Djayaningratan dengan mengambil bagian dalam kegiatan tersebut yakni 32 seniman baik dari kampung itu sendiri maupun dari wilayah lain di Indonesia.
Banyak seniman memanfaatkan lokasi tersebut untuk memasang karyanya.
"Kita ingin masyarakat mengenal bangunan Ndalem Djayaningratan lebih dekat sehingga bisa menjaga bangunan ini lebih baik lagi maka dari itu beberapa seni kita hadirkan untuk mengajak masyarakat semakin mencintai bangunan ini," katanya lagi.
Tak hanya itu, Kampung Sosrodipuran juga berharap pemerintah dapat ikut berkontribusi menjaga bangunan sejarag tersebut sehingga bisa menguatkan kampung wisata yang ada di Sosrodipuran tersebut.
Sudah banyak wisatawan yang datang kesini beberapa dari luar negeri seperti Uruguay, Brazil, Malaysia dan Filipina.
"Kita berharap Sosrodipuran Ndalem Djayaningratan sebagai destinasi wisata terbaik di Yogyakarta dengan memanfaatkan segala sesuatu yang ada dikampung, mulai dari peninggalan sejarah putra Sultan Hamengkubuwono VII, kelompok-kelompok kesenian dan kerajinan, batik, lukis, seni pertunjukkan musik, tari dan teater serta seni yang berkembang saat ini," tambah Rully.
Baca: Menjual Pengalaman, Pengelola Kampung Wisata Kota Yogya Diminta Perhatikan Beberapa Aspek
Dengan Sosrodipuran Ndalem Djayaningratan menjadi kampung wisata ini akan memberi dampak positif perekonomian masyarakat sekitar dan hotel-hotel yang berada disekitar kampung Sosrodipuran.
Nantinya diharapkan dapat bermitra dengan pihak biro-biro perjalanan, komunitas Expatriat, hotel-hotel, art managemen dan sekolah atau institusi pendidikan.
Sementara itu, kata Suhardi, salah satu tokoh seni budaya Sosrodorpuran serta pendiri Padepokan Songsong Budoyo Yogyakarta mengatakan yang tak kalah penting dalam kegiatan ini adalah mengangkat dan melestarikan bangunan Ndalem Djayaningratan menjadikan icon dari kampung wisata Sosrodipuran.
Selain itu mempersiapkan generasi muda untuk peduli dan turut melestarikan tradisi serta kearifan lokal sekaligus menggalang masyarakat mempersiapkan programnya.
"Sudah menjadi tugas bersama untuk melestarikan seni budaya tradisional dengan berbagai cara mengemasnya menyesuaikan atensi generasi muda, sehingga tertarik ‘Nguri-uri’ buadaya lokal sesuai kebutuhan jaman. Sebuah kolaborasi antara seni budaya dulu, kini dan mendatang dapat terwujud dengan elegan tanpa menghilangkan seni tradisinya," tegas Suhardi. (*)