Kesehatan

Menguap Itu Menular? Ini Faktanya

Penelitian lebih lanjut menemukan kalau tertular menguap hanya akan mulai terjadi pada anak yang berusia 4 tahun.

Editor: Gaya Lufityanti
marieclaire.co.uk
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Pernahkah kita ikut menguap tatkala teman atau orang di sebelah anda menguap?

Jangan khawatir, fenomena 'ketularan menguap' ini merupakan hal yang normal kok.

Secara umum, kita bisa menguap karena merasa bosan atau kelelahan, sehingga kita jadinya enggak bernapas dengan normal.

Nah, menguap akan menyerap oksigen sebanyak mungkin yang dibutuhkan tubuh, sehingga bisa digantikan dengan karbon dioksida yang sudah terlalu banyak dalam darah kita.

Namun, kita bisa menguap juga karena membaca, melihat gambar, video, atau bahkan karena teman di sebelah kita lagi menguap! 

Pertanyaan, kenapa bisa begitu, ya?

Yuk cari tahu penjelasan ilmiahnya kenapa menguap bisa menular!

Berempati menjadikan kita gampang tertular nguap

Penelitian pada tahun 2010 oleh University of Connecticut mengatakan kalau menguap itu sama seperti saat kita ikutan tersenyum saat seseorang tersenyum ke kita.

Artinya, ini menunjukkan kalau menguap itu tanda kita berempati dengan orang tersebut.

Penelitian lebih lanjut menemukan kalau tertular menguap hanya akan mulai terjadi pada anak yang berusia 4 tahun.

Namun kalau anak tersebut punya masalah autis, dia akan jadi makin susah merasa empati dan lebih sulit bisa tertular menguap.

Hal ini makin diperkuat dengan penelitian dari 2015, yaitu kalau seseorang adalah seorang psikopat, dia bakalan jadi makin sulit tertular nguap.

Baca: Menguap Bisa Mengoptimalkan Fungsi Otak

Fungsi alami otak terhadap kemungkinan ancaman.

Ada pula studi yang mengungkapkan kalau fenomena menguap menular itu sebenarnya adalah bentuk primitif komunikasi alam bawah sadar.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved