Palung Nankai, Sumber Gempa yang Bisa Membangkitkan Tsunami 30 Meter di Jepang
Dalam kurun waktu 30 tahun ke depan, Jepang diperkirakan bakal diguncang gempa super dahsyat yang kekuatannya bisa mencapai 8 hingga 9 skala richter
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.com - Dalam kurun waktu 30 tahun ke depan, Jepang diperkirakan bakal diguncang gempa super dahsyat yang kekuatannya bisa mencapai 8 hingga 9 skala richter.
Gempa ini diyakini mampu membangkitkan gelombang tsunami mematikan setinggi 30 meter yang akan memaksa warga di kawasan pesisir tengah dan barat dievakuasi seluruhnya. Ada tiga daerah padat penduduk yang paling terdampak, meliputi Kochi, Osaka dan Nagoya.
Hal ini terungkap dalam sebuah konferensi pemerintah yang berlangsung pada Selasa (11/12/2018).
Mengenal Apa Itu Skala Richter dan MMI dan Berikut Perbedaannya
Pertemuan itu sendiri membahas strategi mitigasi bencana, langkah-langkah pascabencana dan potensi ancaman bencana yang bisa terjadi secara berulang dalam kurun waktu tertentu.
Ilmuwan Kebingungan Ada Gelombang Misterius Guncang Bumi, Terdeteksi Sensor Gempa di Seluruh Dunia
Pusat Riset Gempa Bumi Jepang memperkirakan gempa bumi dahsyat ini bisa terjadi dengan prosentase kemungkinan sebesar 70 hingga 80 persen. Gempa bumi ini terjadi di kawasan Palung Nankai yang memanjang dari lepas pantai Jepang tengah ke barat daya.
Palung Nankai adalah sebuah parit yang dalam di dasar laut di lepas pantai Jepang.
Ini menandai titik di mana dua lempeng tektonik bumi bertabrakan.
Baru Terungkap! Gempa Dahsyat Meksiko Membelah Lempeng Tektonik Pecah Jadi Dua
Lempeng tektonik adalah bagian-bagian yang bergerak dari kerak bumi yang bergerak bersama di atas satu sama lain yang menyebabkan gempa bumi.
Dikutip dari The Japan Times, Pusat Penanggulangan Bencana Jepang lewat laporannya pada 11 Desember 2018 kemarin merekomendasikan kepada pemerintah bahwa harus dilakukan evakuasi total bagi penduduk di kawasan tengah dan barat, begitu pemerintah mendeteksi adanya fenomena abnormal di sekitar palung yang bisa meningkatkan potensi terjadinya gempa.
Indonesia Harus Belajar Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi ke Jepang
Tak hanya itu, warga juga disarankan untuk tetap waspada selama sekitar satu minggu setelah gempa, karena catatan masa lalu menunjukkan bahwa pernah terjadi gempa bumi susulan yang skalanya sama dengan gempa utama. Dalam kasus paling singkat, gempa susulan dengan skala besar itu pernah terjadi dalam jangka waktu 32 jam setelah gempa utama.
Pemerintah mengatakan ada kemungkinan 70 hingga 80 persen dari gempa berkekuatan 8 hingga 9 yang terjadi di sepanjang palung dalam 30 tahun ke depan. Dalam skenario terburuk, berdasarkan perkiraan gempa itu dapat menghasilkan tsunami dahsyat setinggi lebih dari 30 meter dan membunuh hingga 323.000 orang.
PVMBG Temukan Pergeseran Tanah Sebesar 4,88 Meter Akibat Gempa Sulawesi Tengah
Berdasarkan usulan tersebut, pemerintah diatur untuk menyusun pedoman tentang langkah-langkah anti gempa bagi pemerintah kota dan kalangan bisnis yang dapat terpengaruh oleh kemungkinan bencana, ketika bekerja pada peninjauan undang-undang tentang langkah-langkah terhadap gempa bumi berskala besar.
Pemerintah dapat mengeluarkan perintah evakuasi untuk pemerintah kota.
Mengikuti pedoman, pemerintah daerah diharapkan menyiapkan rencana evakuasi mereka sendiri.
Dewan juga mengusulkan mengeluarkan penasehat jika lebih kecil, gempa berkekuatan 7 menghantam daerah tersebut atau jika fenomena abnormal seperti deformasi bawah tanah terdeteksi bersama dengan tremor yang tidak cukup kuat untuk dirasakan oleh penduduk. (*)