Baru Terungkap! Gempa Dahsyat Meksiko Membelah Lempeng Tektonik Pecah Jadi Dua
Gempa Meksiko tidak hanya menyebabkan kerusakan parah di permukaan bumi, tapi juga memicu kerusakan di bawah bumi.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.com - Kajian ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience pada 1 Oktober 2018 lalu, mengungkap efek yang ditimbulkan oleh gampa dahsyat yang mengguncang Meksiko pada September 2017.
Gempa Meksiko tidak hanya menyebabkan kerusakan parah di permukaan bumi, tapi juga memicu kerusakan di bawah bumi.
Bagaimana tidak, saking dahsyatnya, gempa berkekuatan magnitud 8.2 tersebut disebut-sebut telah membelah lempeng tektonik bumi, khususnya lempeng cocos menjadi dua!
Benarkah Banyak Mamalia Laut Terdampar Terkait dengan Gempa?
Para ilmuwan yang berasal dari University of Oregon, National Autonomous University of Mexico (UNAM) dan pusat penelitian lain di beberapa negara ini mendapatkan hasil dari analisa terhadap berbagai data gempa.
"semuanya menunjukan bahwa lempengan itu telah rusak di sepanjang jalur patahan," kata penulis utama Profesor Diego Melgar dari University of Oregon, mengatakan kepada National Geographic.
Info Gempa Bumi, Gunung Api, Tsunami dan Gerakan Tanah di Indonesia Pantau Disini
Profesor Melgar menunjuk pada kasus lain di abad terakhir di mana lempeng tektonik terbelah menjadi dua, sekaligus ia juga memperingatkan bahwa fenomena ini akan terjadi lagi.
Ahli gempa percaya bahwa contoh sebelumnya dari lempeng tektonik yang terbelah dengan cara ini terjadi di Iran pada tahun 2013, selama gempa berkekuatan 7,7 yang merenggut nyawa puluhan orang.
Skenerio Terburuk Jika Gunung Etna Runtuh, Akan Membangkitkan Mega Tsunami
Tetapi menurut Melgar, tidak ada yang tahu mengapa atau bagaimana proses menakutkan itu terjadi. Temuan pada gempa Meksiko pun belum memberikan jawaban, tapi menambah rasa penasaran para ilmuwan.
Seperti Ini Suara Dentuman dari Dalam Tanah Akibat Tumbukan Lempeng Bumi Pemicu Gempa
Tim peneliti percaya secara teoritis, Lempeng Cocos tidak mengalami keretakan hingga kedalamannya, karena itu bersuhu panas dan menekuk, yang diibaratkan bisa seperti plastik lunak.
Tapi lempeng itu pecah seperti halnya pecahan pada balok kaca.
"Jika Anda bisa membayangkan ini sebagai lempengan kaca yang besar, keretakan ini membuat retakan besar yang menganga. semua indikasi menunjukan bahwa retakan itu telah menembus seluruh lempengan," katanya.
Mengenal Istilah Megathrust, Gerakan Lempeng Bumi yang Bisa Timbulkan Gempa dan Tsunami Besar
Ia memperingatkan jika fenomena ini bisa membangkitkan tsunami yang begitu besar suatu waktu jika terjadi gempa lagi.
Adapun lempeng tektonik, juga dikenal sebagai lempengan litosfer, terdiri dari kerak bumi dan lava panas tapi padat.
Lempengan ini terus bergerak di sekitar permukaan Bumi, baik bergerak secara horizontal berdampingan, saling bertumbukan satu sama lain hingga kemudian membentuk pegunungan.
Ketika terjadi terjadi penunjaman lempeng yang satu ke bawah lempeng lainnya, maka ini disebut sebagai zona penunjaman, yang bisa memicu gempa di permukaan bumi.
Gempa bumi September 2017 menyebabkan bangunan di Mexico City bergetar, dan menyebabkan evakuasi massal. Itu adalah gempa terkuat kedua yang tercatat dalam sejarah negara itu. (*)