Internasional

Mengapa Warga Jepang Kebanyakan Bepergian Naik Kereta Api?

Setiap pengelola seakan berlomba-lomba menghadirkan stasiun yang nyaman, bersih, dan teratur.

Editor: Ari Nugroho
Kompas.com / Dani Prabowo
Warga mengantri menunggu kereta yang datang pada jalur yang telah disediakan. Mereka tidak diperbolehkan berdiri di dekat platform screen door untuk menghindari terjadinya kecelakaan. 

Di samping juga dalam hal pembangunan gedung-gedung parkir di sekitar lokasi stasiun.

Sehingga, bila ada masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, mereka dapat memarkirkannya di gedung parkir yang tersedia.

Kemudian, mereka beralih menggunakan kereta.

Sementara, untuk masyarakat yang lokasi rumahnya cukup jauh dari stasiun, dapat menggunakan bus sebagai feeder menuju stasiun.

Bahkan, di beberapa lokasi seperti di Fukuoka, terdapat jalur prioritas yang dikhususkan bagi bus.

Bus sebagai feeder transportasi menuju stasiun.

Pada jam-jam sibuk, jalur tersebut tidak boleh dilalui kendaraan pribadi.

Sehingga, meski dalam kondisi macet sekalipun, jalur tersebut tetap kosong, dan memudahkan masyarakat yang menggunakan bus untuk melewatinya.

Di jalur dan di dalam bus itu terdapat alat detektor yang memancarkan sinyal.

Alat tersebut dipasang oleh pihak kepolisian.

"Ketika ada bus lewat dalam jarak tertentu dan ada mobil di dekatnya, maka akan diminta minggir oleh aparat kepolisian melalui pengeras suara," kata Manager Marketing Planning Department Bus Transportation Headquarters Nishi-Nippon Railroad Co. Ltd Tsuyoshi Kumai.(TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Jepang Paksa Warga Naik Angkutan Umum", https://properti.kompas.com/read/2018/12/03/111111721/cara-jepang-paksa-warga-naik-angkutan-umum.
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Hilda B Alexander

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved