Garam dan Teri di Pantura dan Sulawesi Selatan Tercemar Plastik Mikro

Garam dan ikan Indonesia tercemar Plastik mikro, menurut penelitian terpisah yang dilakukan peneliti Unhas Makassar dan Pusat Oceanografi LIPI

Editor: iwanoganapriansyah
IST
Ilustrasi Ikan Teri dan Garam 

Menurut Reza, dugaan sumber pencemar pada garam ini bisa ditelusuri jejaknya dengan temuan pencemaran plastik mikro pada air laut.

sampah plastik.
sampah plastik. (http://gcaptain.com)

"Sebagian besar sumber plastiknya kami duga berasal dari plastik sekali pakai seperti kantung plastik. Ada juga plastik dari jaring nelayan dan juga pakaian," kata dia.

Reza menegaskan, penelitiannya terhadap kandungan plastik mikro di laut dilakukan di 13 lokasi dan semua tercemar dengan tingkat dari 0,25 partikel per meter kubik sampai hampir 10 partikel per meter kubik.

"Paling tinggi cemaran mikroplastiknya di pesisir Jakarta dan Sulawesi Selatan, yaitu antara 7,5 sampai 10 partikel per meter kubik," kata dia.

Ikan Teri Terkontaminasi

Reza menambahkan, penelitiannya terhadap ikan teri dan sejenisnya di 10 lokasi di Indonesia juga telah tercemar plastik mikro.

"Sebanyak 58-89 persen ikan yang kami teliti mengandung plastik mikro. Paling tinggi konsentrasinya kami temukan di Makassar dan Bitung," kata dia.

Sebelumnya, riset bersama Universitas Hasanuddin dan University of California Davis menemukan cemaran plastik mikro di saluran pencernaan ikan dan kerang yang dijual di tempat pelelangan ikan terbesar di Makassar, Sulawesi Selatan.

Hasil riset ini dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional, Nature, September 2015.

Dalam penelitian tersebut ditemukan sepertiga sampel atau 28 persen ikan yang diteliti mengandung plastik mikro.

Ada 76 ikan yang diteliti kandungan plastik mikronya dari 11 jenis ikan berbeda. Dari ikan teri sampai tongkol tercemar. Untuk teri, dari 10 ekor, 4 ekor tercemar plastik. (Gloria Setyvani Putri)

.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ancaman Makin Nyata, Garam dan Ikan Teri Juga Tercemar Plastik Mikro"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved