Bantul
Meski Sudah Musim Hujan, Beberapa Daerah Masih Butuh Dropping Air
Plt Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, pada prinsipnya di musim apapun, jika masyarakat masih membutuhkan dropping air tetap akan dilayani.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Musim hujan telah tiba.
Meski demikian, permintaan dropping air ke Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Bantul masih berdatangan.
Plt Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, pada prinsipnya di musim apapun, jika masyarakat masih membutuhkan dropping air tetap akan dilayani.
"Sampai kapanpun kalau masyarakat minta tetap kita dropping. Karena walaupun sudah masuk musim penghujan, tapi Bantul relatif masih jarang untuk turun hujan," kata Dwi, Minggu (25/11/2018).
"Tentu saja masyarakat masih butuh itu. Sehingga masyarakat yang masih butuh tetap kita salurkan (dropping)," imbuh Dwi.
Baca: Dana Tak Terduga Belum Turun, Dropping Air di Gunungkidul Tetap Berjalan
Permintaan dropping datang dari beberapa daerah di Bantul.
"Dari Piyungan, Dlingo, Sriharjo Imogiri, Seloharjo di Pundong sini juga ada," urainya.
Soal berapa banyak jumlah air yang dibutuhkan, Dwi mengatakan tak menjadi pokok masalah.
"Tidak berapa jumlahnya, yang penting tercukupi kebutuhannya," paparnya.
Menurut Manajer Pusdalops BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, kebutuhan dropping air ini rata-rata 5 ribu hingga 10 ribu liter dalam satu hari.
"Karena armada kami terbatas, sehari sekitar 1-2 tangki. Kira-kira 5 ribu liter satu tangki," jelasnya kepada Tribun Jogja, Senin (26/11/2018) siang.
Tercatat oleh Pusdalops BPBD Bantul, hingga November ini daerah yang masih meminta dropping air yakni Wonolelo, Bangunjiwo, Sriharjo, Seloharjo, dan Wukirsari.
Pihaknya pun juga terus memantau kebutuhan air di daerah-daerah tersebut.
Baca: BPBD Bantul Jamin Ketersediaan Dropping Air di Bantul Aman
"Kalau sudah habis, nanti warga mengubungi lagi untuk di-drop lagi," kata Aka.
Pemantauan masih terus dilakukan hingga ketersediaan air di musim hujan tercukupi.
"Masih dilihat sampai kebutuhan air benar-benar secara mandiri terpenuhi. Sampai nanti kalau sudah stabil, air sumur sudah ada," jelasnya.
Namun hingga saat ini ketersediaan air terpantau belum stabil sehingga beberapa daerah masih memerlukan dropping.
"Ketersediaan air masih belum stabil. Dan rata-rata kebutuhan air sama di masing-masing daerah," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)