Temuan Fosil di Situs Semedo Tegal
Manusia Purba Semedo Pembuat dan Pengguna Alat Batu Sangat Khas
Ciri kapak perimbas Semedo dibuat dengan pemangkasan satu sisi (monofasial) pada salah satu bidang dorsal atau ventral
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Kedua kapak genggam ini memiliki ukuran yang identik. Panjang 11 cm, lebar 6 cm, dan tebal 3 cm. Kedua fragmen alat litik ini ditemukan di Petak 28 Rengas.
Alat purba selanjutnya adalah bola-bola batu yang ditemukan di Jurugan, rengas, Kalen Kawi dan Brug Bendung di Semedo.
Kelima bola batu itu berbahan rijang, batu lempung silikaan, andesit basaltik, gamping kersikan dan batu pasir.
Artefak bola batu diduga batu alami berbentuk bulat yang disebabkan pelapukan membola. Namun kemudian dimanfaatkan manusia purba hingga masuk konteks arkeologi.
Diameter bola batu ini antara 7-8 cm dengan berat antara 750 hingga 1.100 gram. Secara morfometri, artefak bola batu ini sejenis dengan temuan di Sangiran dan lokasi lain di Jawa.

Berikutnya yang tak kalah menarik temuan artefak bola batu berfaset. Ada tiga buah bola batu polyhedral Semedo berbahan kuarsit, sedimen silikaan, dan batu pasir.
Meski sepintas sama dengan lima bola batu temuan lain, namun bola batu berfaset punya ciri khas ada jejak pemangkasan intensif di permukaannya.
Bidang faset ini akan terlihat lebih segar dari permukaan batu yang mengalami pembundaran atau pelapukan membundar secara alamiah.
Baca: Menelusuri Lorong Lava Terpanjang di Bawah Tanah Kipuka Kanohina
Bola-bola batu ini seperti di Situs Sangiran, dipercaya menjadi alat penting manusia purba. Sebagai alat berburu binatang, atau alat pemukul untuk memecahkan tulang dan benda-benda keras lain.
Melihat keragaman artefak paleolitik ini, jejak Homo Erectus di Semedo sangat nyata. Perbengkelan paleolitik juga ada jejaknya.
Karena itu Semedo sama dengan situs Plestosen lain seperti Sangiran (Sragen), Baksoka (Pacitan), Patiayam (Pati), Soa Basin d Flores dan lembah Wallanae di Sulawesi.(Tribunjogja.com/xna)