Maulid Nabi Muhammad
Kisah Nabi Muhammad SAW dalam Kitab Maulid Al-Barzanji, Doa dan Shalawat Nabi
Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen kelahiran Nabi Muhammad SAW Berzanji atau Barzanji adalah doa-doa, puji-pujian
Dalam perjalanan, beliau singgah di bawah pohon di depan biara Nastura, seorang pendeta Nasrani. Pendeta itu mengenalnya karena bayangan pohon condong kepadanya dan melindunginya.
Sang pendeta berkata, “Tidaklah singgah di pohon ini kecuali seorang nabi yang mempunyai sifat yang bersih dan seorang rasul (utusan) yang telah dikhususkan dan diberi keutamaan oleh Allah Ta`ala.”
Kemudian pendeta itu berkata kepada Maisarah, “Apakah pada kedua matanya terdapat tanda kemerah-merahan yang menunjukkan tanda yang tersembunyi (samar)?”
Maisarah menjawab, “Ya.” Maka benarlah apa yang diduga dan dimaksudkan oleh pendeta itu tentang beliau.
Pendeta itu lalu berkata kepada Maisarah, “Janganlah kamu berpisah darinya, dan bersamanyalah kamu dengan niat yang benar dan maksud yang baik, karena ia termasuk orang yang dimuliakan dan dipilih oleh Allah Ta`ala dengan kenabian!”
Ketika genap empat puluh tahun usia beliau, menurut pendapat yang paling diterima oleh orangorang yang memiliki ilmu, Allah Ta‘ala mengutusnya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan kapada seluruh alam. Lalu beliau meratai mereka dengan rahmat.
Itu dimulai dengan mimpi yang baik dan jelas sampai sempurna enam bulan. Beliau hanya melihat ada seperti sinar subuh datang memancarkan sinarnya. Dimulainya impian itu sebagai latihan bagi kekuatan manusia agar tidak terkejut dengan kehadiran malaikat yang mengabarkan kenabiannya sehingga beliau tidak kuat.
Beliau disenangkan untuk bersunyi diri. Beliau beribadah di Gua Hira selama beberapa malam, sampai datang kebenaran yang jelas dan sempurna kepadanya. Itu terjadi pada hari Senin tanggal tujuh belas, bulan yang mengandung Lailatul Qadr (bulan Ramadhan).
Terdapat perbedaan pendapat mengenai itu. Yaitu dua puluh tujuh, dua puluh empat, atau dua puluh delapan, bulan kelahirannya, yang padanya muncul wajah yang bagaikan bulan purnama(bulan Rabi‘ul Awwal). Kemudian malaikat berkata kepadanya, “Bacalah!”
Beliau mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.” Maka malaikat mendekapnya kuat-kuat dan berkata lagi kepadanya, “Bacalah!”
Beliau tetap mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.” Malaikat mendekapnya untuk kedua kalinya sehingga beliau kepayahan, dan berkata lagi kepadanya,
“Bacalah!” Beliau tetap mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.” Maka malaikat mendekapnya ketiga kalinya agar beliau menghadap kepada apa yang akan disampaikan kepadanya dengan tekad bulat. Beliau menghadap dan menerima dengan sungguh-sungguh.
Kemudian wahyu terputus selama tiga tahun atau tiga puluh bulan, agar beliau rindu kepada embusanembusan yang harum. Lalu diturunkan kepada beliau surah Al-Muddatstsir. Kemudian Jibril datang kepadanya dan memanggilnya.
Bagi kenabiannya, didahulukannya ucapan Iqra’ bismi rabbika (Bacalah dengan nama Tuhanmu) merupakan bukti bahwa surah itu adalah yang terdahulu dan kedahuluan atas risalahnya dengan kabar gembira bagi orang yang diserunya. (*)
Baca: Doa dan Bacaan Sholawat Sambut Maulid Nabi 2018 Selasa 20 November
Baca: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Bung Karno Pernah Pidato Seperti Ini
Kisah Lengkap Download Disini