Bantul
Ratusan Tentara Ikuti Napak Tilas Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman
Ratusan siswa dalam pendidikan pertama perwira prajurit karier TNI (Dikmapa PK TNI) melakukan Napak tilas perjuangan panglima besar Jenderal Soedirman
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ratusan siswa dalam pendidikan pertama perwira prajurit karier TNI (Dikmapa PK TNI) melakukan Napak tilas perjuangan panglima besar Jenderal Soedirman, Selasa (13/11/2018).
Napak tilas dilakukan dengan menyusuri sepanjang rute gerilya yang pernah dilalui oleh sang Panglima, ketika berperang melawan penjajah.
Ratusan tentara ini jalan kaki dengan membawa tandu duplikat.
Dansepa PK TNI, Kolonel Inf Ruddy Hermawan SH, SIP, mengatakan perjalanan napak tilas perjuangan panglima besar Jenderal Soedirman dimulai dari dusun Grogol IX, Bantul menuju Paliyan, Gunungkidul sepanjang 29 kilometer.
"Ditempuh selama satu hari," katanya, ditemui di lokasi pemberangkatan di dusun Grogol IX, Selasa (13/11/2018)
Setelah sampai di Paliyan, lanjut Ruddy, para siswa kemudian akan melanjutkan perjalanan sampai di Semanu.
Semuanya sekitar 60 kilometer.
Baca: Ziarah Panglima TNI ke Makam Jendral Soedirman
Peserta yang ikut dalam perjalanan ini merupakan sarjana yang menempuh pendidikan pertama perwira TNI dari jalur tenaga kesehatan.
Dari dokter dan farmasi sebanyak 150 siswa.
Adapun tujuan dari napak tilas ini, dijelaskan Ruddy, supaya para siswa dapat mempelajari dan mewarisi nilai-nilai dari perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Nilai perjuangan ini sangat penting, sebagai landasan dasar membentuk sikap mental prajurit.
"Kita tahu bahwa Jenderal Besar Soedirman merupakan prajurit sejati. Meskipun sakit, Pak Dirman tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia," tuturnya.
Sikap mental perjuangan dan kepemimpinan itu, kata Ruddy yang akan coba diwariskan kepada para siswa, sebagai generasi penerus bangsa.
Terlebih, perkembangan teknologi saat ini, dimungkinkan dapat mengikis perjuangan masa lalu.