Yogyakarta
Jalan Mataram Akan Berubah Arah ke Utara, Jalan Gandekan Satu Arah ke Selatan
Untuk kendaraan besar dan roda empat serta motor nanti juga akan disiapkan kantong parkir untuk menampung.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah jalur di kawasan sirip Malioboro akan diubah menjadi jalan searah.
Selain itu, akan ada penambahan alat penanda isyarat lalu lintas (APILL) di beberapa titik.
Hal ini untuk mendukung pengalihan arus di sepanjang kawasan Malioboro.
Sejumlah petugas Dishub DIY dan Ditlantas DIY melaksanakan survei jalan terkait dengan rencana uji coba pengalihan arus jalan di kawasan Malioboro ini.
Petugas memetakan kebutuhan untuk pengalihan jalan termasuk memproyeksi beberapa jalan yang akan berubah arah.
Baca: Park And Ride Jadi Alternatif Kurangi Kemacetan di Sekitar Malioboro
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub DIY, Anna Rina Herbranti menjelaskan, untuk jalan masuk ke Malioboro nantinya masih sama dari arah Kota Baru langsung menuju ke arah jalan Abu Bakar Ali.
Lalu masuk ke Gandekan menuju ke selatan hingga pertigaan PKU Muhammadiyah lalu ke kiri dan memutar ke Jalan Mataram.
“Nanti akan menjadi searah jarum jam kalau dilihat alurnya kendaraan,” jelasnya usai melakukan survei di sepanjang jalur kawasan Malioboro, Kamis (8/11/2018).
Dari survei yang dilaksanakan Dinas Perhubungan DIY, Kota Yogya dan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY, ada beberapa hal yang ditemukan.
Survei ini dilakukan dengan mengamati manajemen lalu lintas di beberapa jalur.
“Ada perubahan arah dari beberapa jalur,” jelasnya.
Perubahan arah yang dimaksud oleh Anna diantaranya adalah jalan Gandekan menuju simpang tiga PKU Muhammadiyah akan dibuat searah ke selatan.
Sementara, untuk divider jalan di Jalan Bhayangkara atau dekat Patuk dan jalan KS Tubun akan diubah atau dihilangkan.
Baca: Bus Besar Jadi Perhatian Untuk Pengalihan Arus Lalu Lintas Malioboro
Jalan Mataram juga akan diubah menjadi searah ke utara dari sebelumnya dua arah.
Untuk kawasan ini juga akan ada pergeseran lampu APILL.
Pergeseran ini dilakukan agar lebih mempermudah kendaraan untuk masuk ke simpang Abu Bakar Ali.
“Pergeseran lampu APILL ini lebih ke arah selatan sehingga kendaraan bisa langsung parkir ke taman parkir Abu Bakar Ali. Selain itu, kendaraan juga bisa langsung ke Kota Baru melalui jembatan Kleringan,” paparnya.
Beberapa hal yang akan digeser dan dihilangkan, kata Anna, diantaranya adalah penggeseran tiang listrik dan tiang telepon utamanya di kawasan pertigaan PKU Muhammadiyah.
Hal ini karena akan mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Untuk parkir juga akan ditempatkan di sisi jalan searah, hal ini agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Beberapa divider jalan pun akan dibongkar seperti di dekat taman parkir ABA untuk mempermudah akses menuju Kota Baru.
Sementara, konsep jalan yang diubah ini hanya akan diterapkan untuk uji coba yang direncanakan dilaksanakan pada akhir November mendatang.
Untuk kendaraan besar dan roda empat serta motor nanti juga akan disiapkan kantong parkir untuk menampung.
Patuhi Lalu Lintas
Kepala Seksi (Kasi) Amdal Lalu Lintas Ditlantas Polda DIY, Kompol Hartoyo, menjelaskan, beberapa perubahan jalan diantaranya adalah dari Jalan Suryatama menjadi satu arah ke barat.
Kemudian dari Jalan Bhayangkara akan menjadi satu arah ke selatan.
“Untuk simpul-simpul mendekati lampu merah tidak dipebolehkan parkir. Hal ini karena akan mengganggu arus lalu lintas,” urainya.
Dia pun meminta agar para pengendara nantinya bisa mematuhi lalu lintas dan juga mengetahui adanya perubahan ini. Pihaknya pun akan mendukung secara maksimal.
“Nanti dalam rapat forum akan kami bahas lagi,” jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)