Kota Yogya
Bus Besar Jadi Perhatian Untuk Pengalihan Arus Lalu Lintas Malioboro
Dinas Perhubungan (Dishub) DIY hingga kini menyebut beberapa kantong parkir masih menjadi alternatif untuk bus wisata sedang dan besar.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perhubungan (Dishub) DIY hingga kini menyebut beberapa kantong parkir masih menjadi alternatif untuk bus wisata sedang dan besar.
Hal ini lantaran dengan konsep semi pedestrian di Malioboro kendaraan berbadan besar perlu pengaturan lebih detail.
Kepala Dishub DIY, Sigit Sapto Rahajo menjelaskan, untuk bus nanti ada beberapa tempat parkir, seperti di Senopati, Ngabean dan juga Abu Bakar Ali.
Sigit pun menjelaskan akan ada konsep park and ride sebagai alternatif untuk bus meski belum secara detail.
“Untuk kawasan sekitar Malioboro tidak ada bus yang berhenti di sana. Untuk papasan dua bus sedang dan besar pun jadi pertimbangan,” ujar Sigit, Rabu (7/11/2018).
Baca: Parkir Menjadi Salah Satu Hal Vital dalam Penataan Malioboro
Disinggung konsep park and ride yang akan diterapkan di beberapa titik, Sigit masih belum menjelaskan secara detail.
Pihaknya sejauh ini masih mengoptimalkan beberapa kantong parkir yang ada.
Sementara ini, Pemprov masih membangun Tempat Khusus Parkir (TKP) di Jalan Beskalan.
TKP yang dianggarkan sekitar Rp 10 miliar ini pembangunannya juga sudah mencapai 80 persen.
TKP ini juga difungsikan untuk menampung kendaraan yang akan masuk ke Malioboro.
Untuk pengaturan parkir, ujarnya juga akan bekerjasama dengan pengelola parkir sebelumnya.
Konsep parkir di TKP Beskalan ini juga.
Di sisi lain, Dishub DIY juga masih akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta terkait parkir untuk becak kayuh dan andong.
Dua kendaraan non mesin ini, nantinya akan menjadi salah satu daya tarik wisata di sekitar Malioboro.
Baca: Pengalihan Arus Lalu Lintas Tak Bikin Semrawut Kawasan Malioboro
Saat ini, becak dan andong telah memiliki tempat mangkal khusus di kawasan Malioboro, namun belum bisa menampung banyak kendaraan.