Sleman
Terkendala Kekhawatiran Proses Operasi, Program Vasektomi di Sleman Minim Peminat
Terkendala Kekhawatiran Proses Operasi, Program Vasektomi di Sleman Minim Peminat
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM - Kepala DP3AP2KB Sleman Mafilindati Nuraini mengungkapkan penggunaan KB pria di wilayahnya masih sangat rendah.
Penggunakan KB pria, yakni kondom dan vasektomi baru mencapai 10,6 persen dan didominasi oleh kondom.
"Vasektomi (pria) masih di bawah satu persen, sedangkan tubektomi (wanita) sudah sekitar 1 persen," jelas Linda di Pemkab Sleman, Jumat (02/11/2018).
Secara keseluruhan, Linda menyebut pasangan usia subur (PUS) di Sleman yang menggunakan KB sudah mencapai 76,10 persen.
Secara rinci, ia mengungkapkan ada dua kecamatan di Sleman yang penggunaan alat KB-nya masih rendah, yaitu Prambanan dan Sleman.
Baca: Kendalikan Pertumbuhan Penduduk, Pemkab Sleman Gencar Kampanyekan Program KB
Ia pun menyatakan akan fokus mensosialisasikan tentang alat KB di kedua kecamatan tersebut, sebab pihaknya sudah menetapkan target pencapaian hingga akhir tahun ini.
"Target kita 79,3 persen hingga akhir tahun ini," ujar Linda.
Menurut Linda, rendahnya penerapan Metoda Operasi Pria (MOP) atau vasektomi disebabkan oleh kekhawatiran akan prosesnya.
Ia pun menjamin bahwa proses operasinya dilakukan secara aman dan tidak menyakitkan seperti yang dibayangkan.
"Sekarang kan teknologi sudah canggih, jadi tidak perlu takut untuk melakukan operasi tersebut," pesan Linda.(*)