Bantul
Baca Puisi dan Dolanan Tradisional Anak, Upaya Lestarikan Seni dan Budaya
Peringatan sumpah pemuda di Taman Edukasi Watu Lumbung, Kretek, Bantul pada Minggu (28/10/2018) diisi dengan baca puisi dan dolanan anak tradisional
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Ada jamuran, jaranan hingga ancak-ancak alis.
Baca: Peringati Sumpah Pemuda, Komunitas Buku Berbagi Gelar Aksi Bersih-bersih Pantai
"Rasanya seneng banget bisa main [tradisonal] bersama-sama. Bisa kompak, melesatarikan budaya," tutur sekar, satu di antara puluhan anak yang dolanan tradisonal.
Hadir dalam peringatan sumpah pemuda di watu Lumbung ini, anggota DPR RI komisi V, Gandung Pardiman.
Ia tampak menikmati dan sesekali turut bermain dolanan tradisional bersama anak-anak.
Menurutnya, fasilitas yang menyediakan ruang untuk pembibitan dan pemeliharaan seni budaya anak, selama ini masih kurang. Sehingga harus menjadi introspeksi semua pihak.
Politisi partai Golkar ini berharap taman edukasi watu lumbung bisa menjadi pusat dolanan, pendidikan anak-anak untuk memberikan satu kreasi dan ekpektasi anak dalam rangka menumbuhkan dan mengejawantahkan rasa seninya.
"Diharapkan Watu Lumbung ini dapat perhatian semua pihak sehingga dapat jadi pusat belajar anak-anak, khususnya seni budaya," tuturnya.
Adapun terkait sumpah pemuda, menurut Gandung, makna dan cita-cita yang diimpikan para pemuda zaman dahulu, saat ini sudah tercapai.
Dari mulai bahasa, bangsa, dan tanah air sudah satu bernama Indonesia.
"Tugas kita sekarang sebagai orang masa kini adalah bagaimana merawat dan menjaga NKRI," tutur dia.(TRIBUNJOGJA.COM)