Ribuan Pesilat Perisai Diri Bakal Unjuk Kebolehan Bermain Toya di Candi Prambanan

Aksi dari para pesilat Perisai Diri tersebut dikemas dalam acara bertajuk ‘Para Ksatria Seribu Toya.’

Editor: Muhammad Fatoni
dok.Perisai Diri DIY
Suasana latihan para pesilat Kelatnas Indonesia Perisai Diri jelang gelaran Para Ksatria Seribu Toya, di Lapangan Shiwa Kompleks Candi Prambanan, Minggu (21/10/2018) mendatang 

TRIBUNJOGJA.COM - Sekitar 1000 pesilat dari Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Indonesia Perisai Diri bakal unjuk kemahiran memainkan senjata toya, di Lapangan Shiwa Kompleks Candi Prambanan, Minggu (21/10/2018) mendatang.

Aksi dari para pesilat Perisai Diri tersebut dikemas dalam acara bertajuk ‘Para Ksatria Seribu Toya.’

Ketua panitia,  Hendra Amijaya, memaparkan senjata toya dipilih lantaran menjadi salah satu senjata khas dari Kelatnas Indonesia Perisai Diri.

“Sebenarnya selain Toya, kami di Perisai Diri juga berlatih senjata wajib lain di antaranya pisau dan pedang. Tapi untuk kali ini, kami memilih Toya, yang memang menjadi salah satu senjata khas di Perisai Diri,” terangnya.

Aksi Para Ksatria Seribu Toya sendiri, imbuhnya, menggambarkan semangat para pesilat Perisai Diri untuk selalu menjaga kelestarian pencak silat, yang merupakan beladiri asli warisan leluhur Bangsa Indonesia.

Selain unjuk kebolehan bermain Toya, para pesilat Perisai Diri disebutnya juga bakal memeragakan sejumlah teknik-teknik dan jurus khas Perisai Diri dalam gelaran tersebut.

"Kali ini memang kami fokus ke toya, meski begitu, dalam acara mendatang, kami juga akan unjuk kebolehan senjata lainnya," jelas dia.

Ia mengungkapkan, ide awal kegiatan ini sebenarnya digagas dalam bentuk latihan bersama untuk lingkup Perisai Diri DIY saja.

Namun, gagasan ini rupanya menarik minat pengurus Kelatnas Perisai Diri di berbagai daerah, termasuk pengurus pusat Perisai Diri.

“Jadi akhirnya sekalian kami kembangkan levelnya menjadi semi-nasional, karena yang hadir nanti tidak hanya dari DIY, tetapi juga saudara-saudara kami se-Jawa dan Bali, dan tidak menutup kemungkinan beberapa perwakilan dari Sumatera juga akan ikut serta," papar dia.

Pemilihan Candi Prambanan sebagai lokasi ‘Para Ksatria Seribu Toya’ ini sendiri juga bukan tanpa alas an.

Candi Prambanan dipilih lantaran memiliki nilai budaya dan sejarah yang luar biasa, dan hal itulah yang coba dikombinasikan dengan upaya pengembangan serta pelestarian Silat sebagai seni beladiri asli Indonesia.

"Kami akan melaksanakan teknik gerak silat menggunakan toya pada pagi hari. Dalam teknik toya itu juga memperlihatkan kekayaan teknik beladiri silat," kata Hendra.

Acara Para Ksatria Seribu Toya ini dijadwalkan bakal dihadiri oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, dan Ketua Umum Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri DR Dwi Soetjipto.

Selain itu, tokoh pencak silat sekaligus mantan ketua umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), Eddie M Nalapraya, juga dijadwalkan turut hadir.

Seusai latihan bersama, di tempat yang sama juga akan digelar Dialog Nasional #29.

Latar belakang dilakukannya dialog nasional ini adalah untuk memberikan pemahaman pada masyarakat dalam memperoleh paparan dan sosialisasi tentang program keberhasilan pemerintah dari sumber yang berkompeten, yaitu Menteri Perdagangan Republik Indonesia.  (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved