Pendidikan
INSTIPER Yogyakarta Miliki Artificial Intelligence Research and Innovation Center
INSTIPER telah ditetapkan menjadi Artificial Intelegence Research and Innovation Center di Bidang Agroindustri se Asia-Pasifik.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Misalnya salah satu universitas di Jerman yang dapat mendeteksi kebutuhan pupuk dalam suatu tanaman hanya dengan sebuah foto.
Atau universitas di Australia yang menggunakan drone untuk pemetaan dalam menentukan daerah mana yang perlu irigasi, cara ini bisa menentukan kebutuhan air dan nutrisi di setiap tanaman.
"AI sudah di mana-mana. Ini adalah satu keharusan dan berhubungan dengan daya saing kita dengan negara lain," ucapnya.
Selain meluncurkan AIRICA, dalam kesempatan itu INSTIPER juga menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang kegunaan artificial intelligence di bidang pertanian dan perkebunan.
Forum FGD tersebut mempertemukan semua stakeholder di industri perkebunan baik akademisi, peneliti, perusahaan dan pemerintah sehingga diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan di industri perkebunan khususnya yang dapat diselesaikan dengan penerapan teknologi.
Betti Yuniasih, humas INSTIPER sekaligus research associate AIRICA, menambahkan Workshop Deep Learning dan FGD Artificial Intelligence for Agriculture ini merupakan rangkaian Dies Natalies INSTIPER Yogyakarta ke-60 yang akan dilaksanakan pada 10 Desember 2018 mendatang.
Betti juga menambahkan kegiatan ini juga merupakan salah satu bukti nyata dari tagline baru INSTIPER yakni New INSTIPER with Advanced Technology (NIwAT) yang telah dilaunching pada Maret lalu.(*)