Ketimbang Korupsi Berjamaah, Mending Kompak Jujur Bareng Lewat Kantin Kejujuran di Sekolah
Terbaru, Kejari Wates menginisiasi dibentuknya kantin kejujuran di SMPN 3 Sentolo, Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo,
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Penangkalan kenakalan remaja hingga tindak korupsi berawal dari kantin. Di kantin, semua ditantang untuk bersikap jujur pada diri sendiri.
Berita seputar kasus korupsi berjamaah oleh legislator di Malang seakan menunjukkan betapa menipisnya sikap jujur dan watak Pancasilais di kalangan pemimpin maupun pemuda negeri ini.
Kondisi itu tentu sangat disayangkan karena berkaitan dengan masa depan bangsa.
Perlu penggencaran upaya penanaman sikap kejujuran sejak dini untuk membentuk karakter manusia Indonesia yang bernafaskan nilai luhur Pancasila. Ketimbang kompak korupsi, tentu lebih baik jujur berjamaah.
Baca: Formasi CPNS Kabupaten Kulon Progo 2018, Total Tersedia 383 Formasi
Hal itu pula yang kini tengah dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Wates bersama Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Forum CSR (Corporate Social Responibility) setempat dan kalangan pendidikan.
Langkahnya terbilang cukup sederhana namun mengena; membentuk kantin kejujuran di sekolah-sekolah.
Terbaru, Kejari Wates menginisiasi dibentuknya kantin kejujuran di SMPN 3 Sentolo, Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kamis (27/9/2018).
Kantin berkonsep serupa sebelumnya sudah lebih dulu dibentuk di SMPN 1 Wates dan SMPN Galur.
Di kantin ini, siswa diajarkan untuk berbuat jujur kepada dirinya sendiri dengan membayar tepat sesuai harga jajanan atau peralatan belajar yang dibeli.
Serta, mengambil uang kembaliannya sendiri dari kotak yang telah disediakan dengan tepat nilai. Kantin dikonsep semi terbuka sehingga ada nilai transparansi yang bisa diajarkan.
"Harapan kami, kantin ini bisa membentuk karakter dan integritas siswa dalam bersikap jujur sejak dini. Ini adalah upaya kami bersama pemerintah daerah dalam pembangunan non fisik dan spiritual,"kata Kepala Kejari Wates, Azwad Z Hakim.
Baca: Gencarkan Pariwisata Kulonprogo, Asita DIY Gelar AJTF 2018
Menurutnya, penanaman sikap jujur sejak dini akan membentuk karakter siswa sebagai manusia yang berintegritas, tangguh, serta kemampuan pengendalian emosi lebih stabil.
Ini juga menjadi bandigan dari revolusi mental yang akan membentuk watak masyarakat Indonesia lebih bermartabat.
Kepala SMPN 3 Sentolo, Sudaryanto menyebut kantin kejujuran bakal menjadi semacam laboratorium untuk praktik pelaksanaan nilai-nilai keagamaan dan Pancasila karena ada penanaman sikap kejujuran.
"Dengan mempunyai sikap jujur, siswa akan terbentuk jadi pribadi berkarakter mulia,"kata dia.
Seorang siswa, Bima Surya Satria, mengatakan mau tak mau siswa memang dituntut bersikap jujur di kantin tersebut.
"Kantin ini melatih kejujuran siswa. Saya senang ada kantin ini, harganya pun terjangkau untuk siswa,"kata Bima.(Singgih Wahyu/Tribunjogja.com)